Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Fakta Istri Sewa Pemuda Bunuh Suami, Tak Menyesal hingga Bayar Rp 50.000

Kompas.com - 06/09/2019, 09:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Lalu, SS membawa anaknya keluar dari rumah dan sembunyi di balik pohon sawit.

Baca juga: Istri yang Bayar 2 Pemuda untuk Bunuh Suaminya Mengaku Tak Menyesal

3. SS melapor ada perampokan ke polisi

Setelah beberapa saat, SS mendengar suaminya berteriak minta tolong. SS pun segera masuk kembali ke rumah.

Saat itulah dirinya menemukan suaminya tergeletak mengeluarkan banyak darah di dalam parit di dekat rumah.

Lalu, korban selanjutnya dibawa oleh warga ke Puskesmas. Namun, pagi harinya pukul 07.00 WIB, korban akhirnya meninggal dunia.

Menurut polisi, usai kejadian itu, SS sempat melapor ke polisi telah terjadi perampokan di rumahnya.

"Dalam laporannya, istri korban mengatakan saat kejadian rumah kondisi gelap. Akan tetapi, SS mengaku ada dua orang yang masuk dalam rumahnya yang kondisi gelap. Jadi kita curiga mengapa dia bisa melihat tiga orang pelaku itu," kata Kapolsek Sungai Apit, Iptu Yuda

Baca juga: Fakta Lengkap Gadis Paskibra Hilang Satu Bulan, Kabur ke Malaysia hingga Tinggalkan Surat

4. SS awalnya menyuruh untuk menganiaya

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan

Saat pemeriksaan polisi, SS mengaku menyuruh RM dan LH, bukan untuk membunuh suaminya, tetapi hanya menganiaya.

"Awalnya cuma ingin melumpuhkan supaya dia tidak bisa berjalan lagi. Karena waktu itu gelap, orang yang saya suruh ini tidak melihat bagian tubuh (korban) mana yang dipukul," ujarnya.

Sementara itu, Wakapolres Siak Kompol Abdullah Hariri, yang memimpin konferensi pers, mengatakan, ketiga pelaku melakukan penganiayaan yang menyebabkan seseorang meninggal dunia.

"Ketiga pelaku, SS, RM dan LH sudah kita tetapkan sebagai tersangka. Para tersangka dijerat dengan pasal berlapis," ungkap Hariri pada wartawan, Rabu.

Baca juga: Pemuda Wonogiri Ini Didenda Rp 20 Juta Gara-gara Kencani Istri Orang

5. Mengaku beri upah Rp 50.000

ilustrasi uang dalam amplop.Thinkstock ilustrasi uang dalam amplop.

Berdasarkan penyelidikan, Kasat Reskrim Polres Siak AKP Faizal Ramdani, Senin (2/9/2019) mengungkapkan, tersangka SS mengaku memberi upah kepada RM dan LH.

"Pelaku SS membayar dua pelaku masing-masing Rp50 ribu. Katanya hanya untuk memberi pelajaran, tetapi dua pelaku, RM dan LH, justru menganiaya korban hingga meninggal dunia," kata Faizal pada wartawan.

Namun demikian, polisi masih mendalami keterangan para pelaku, termasuk SS.

Baca juga: Setelah Aniaya Istri dengan Besi Behel, Avid Tunjukkan Tangannya yang Penuh Darah

Sumber: KOMPAS.com (Idon Tanjung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com