Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pernyataan Gubernur Maluku Murad Ismail, Minta Bangun Pasar Ikan hingga Tolak Legalkan Miras Tradisional

Kompas.com - 06/09/2019, 06:02 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan perang ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Murad menilai kebijakan moratorium yang diberlakukan Susi telah merugikan Maluku.

Pernyataan tersebut mendapat respon dari Menteri Susi dengan mengirim utusan untuk menemui Gubernur Murad.

Utusan yang datang adalah Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perabowo, Dirjen Tangkap M Zulfikar, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Keluatan (PSDKP) Agus Suherman, dan Satgas Ilegal Fishing KKP Yunus Husein.

Setelah melakukan pertemuan selama 3 jam, Gubernur Maluku ajukan 5 tuntutan kepeda Menteru Susi.

Ia juga menyatakan permasalahan selesai dan mengapresiasi Menteri Susi yang dianggap merespons cepat permasalahan yang ada.

Dilansir dari Kompas.com, Murad Ismail adalah purnawirawan perwira tinggi Polri dan pernah menjabat sebagai Komandan Korps Brimob Polri dengan pangkat Irjen Polisi.

Sebelum pensiun dia menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.

Murad maju di Pildada Maluku tahun 2018 bersama Barnabas, diusung partai koalisi PDI Perjuangan, Gerindra, Nasdem, PKB, Hanura, PKPI, PAN, dan PPP.

Pria kelahiran Maluku ini berhasil mengalahkan pasangan petahana Said Assagaff-Anderias Rentanubun, dan pasangan Herman Adrian Koedoeboen-Abdullah Vanath.

Selain menyatakan perang dengan Mentari Susi, berikut 5 pernyataan Gubernur Murad yang mejadi perhatian publik:

 

1. Ancam ASN yang suka nongkrong di rumah kopi

Saat melantik pejabat Sekda Maluku di aula lantai 7 Kantor Gubernur Maluku, Murad Ismail mengancam akan memebrikan sanksi tegas kepada para Aparatur Sipil Negara ( ASN) yang kerap berkeliaran saat jam kerja dan lebih memilih nongkrong di sejumlah rumah kopi.

Kebiasaan buruk sejumlah ASN itu diketahuinya karena setiap pagi mantan Dankor Brimob Polri ini kerap bersepeda untuk memantau ASN yang berkeliaran di rumah kopi.

“Jangan lagi bermain-main. Saya sudah mulai berlari-lari 100 meter, kalian masih duduk di rumah kopi. Saya selalu pagi-pagi bersepeda kalau enggak ada mobil dinas, saya enggak masuk, kalau ada (ASN) baru saya masuk,” ungkap dia.

Baca juga: Gubernur Maluku Tebar Ancaman untuk ASN yang Suka Nongkrong di Rumah Kopi

 

2. Sebut ada kepala dinas yang kerjanya mubazir

Gubernur Murad Ismail menyampaikan pidatonya saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Maluku dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-74 Provinsi Maluku, di Gedung DPRD Provinsi Maluku, Senin (19/8/2019).KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Gubernur Murad Ismail menyampaikan pidatonya saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Maluku dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-74 Provinsi Maluku, di Gedung DPRD Provinsi Maluku, Senin (19/8/2019).
Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, program 100 hari kerja dalam kepemimpinannya dan Barnabas Orno selaku Wakil Gubernur Maluku menjadi mubazir, karena sejauh ini masih ada pimpinan SKPD yang bekerja asal-asalan sehingga .

“Ada yang masih bikin begini dan begitu, saya bilang enggak. Itu mubazir semua, nanti akan dievaluasi,” kata Murad, kepada wartawan di Ambon, Jumat (28/6/2019).

Sebelumnya, Murad sempat menggelar rapat tertutup dengan para pimpinan SKPD di Kantor Gubernur Maluku.

Saat itu Murad mengingatkan agar para pegawainya dapat bekerja secara maksimal guna mengimplementasikan program 100 hari kerja.

"Saya ingatkan kepada mereka ( kepala dinas), program 100 hari kerja, seluruh kepala dinas punya pekerjaan harus sesuai dengan saya punya visi misi yaitu Maluku yang terkelola secara jujur bersih dan melayani, terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat dalam gugusan kepulauan," ungkap dia.

Baca juga: Gubernur Maluku: Ada Kepala Dinas yang Kerjanya Mubazir

 

3. Tolak minuman tradisional sopi dilegalkan

Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan, tidak akan menyetujui usul untuk melegalkan sopi, minuman tradisional beralkohol hasil fermentasi nira.

Sebelumnya Ketua Komisi C DPRD Provinsi Maluku Anos Yeremias mengemukakan bahwa Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang pengelolaan minuman tradisional sopi drafnya sudah selesai dibahas.

Namun Kementerian Dalam Negeri mengembalikan draf rancangan peraturan tersebut.

"Saya dalam kapasitas sebagai kepala daerah tidak menginginkan adanya legalisasi sopi, karena Maluku ini berbeda dengan daerah lain. Jadi, jangan ada lagi yang menyuarakan legalisasi sopi," kata Murad, di Ambon, seperti dilansir dari Antara, Jumat (28/6/2019).

Murad yang dilantik menjadi gubernur pada 24 April, mengingatkan bahwa Maluku tidak bisa dibandingkan dengan provinsi seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara dan Bali.

Baca juga: Gubernur Maluku Tolak Minuman Tradisional Sopi Dilegalkan

 

4. Tanggapi tiket pesawat mahal: marah sama perusahaan

Murad Ismail dan Barnabas usai dilantik sebagai Gubernur Maluku 2019-2024 oleh Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019). KOMPAS.com/Ihsanuddin Murad Ismail dan Barnabas usai dilantik sebagai Gubernur Maluku 2019-2024 oleh Presiden Jokowi, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Menanggapi mahalnya tiket pesawat, Gubernur Maluku Murda Ismail meminta warganya untuk menanyakan langsung masalah tersebut kepada maskapai penerbangan, karena pemerintah daerah tidak punya kewenangan untuk menurunkan harga tiket pesawat.

“Itu sudah kita suarakan ulang-ulang itu kemarin turun 10 persen abis itu katanya turun lagi itu kan masalah. Kalau tiket (pesawat) mahal, marah pada perusahan,” ungkapnya.

Ia mengatakan telah berulang kali meminta pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk menyelesaikan masalah tiket pesawat yang terlampau mahal.

“Kita sudah cukup berkomunikasi, ngomong dengan Menteri Perhubungan, ngomong dengan menteri keuangan. Kita juga sudah menyurat agar tiket pesawat untuk ke Maluku itu jangan terlalu mahal, tapi sekarang ya ya terus...," kata Murad saat meninjau persiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Selasa (28/5/2019).

Baca juga: Gubernur Maluku: Kalau Tiket Pesawat Mahal, Marah Sama Perusahan

 

5. Telepon menteri minta bantuan bangun pasar ikan

Gubernur Maluku Murad Ismail meminta Menteri Perdagangan RI Enggartito Lukita untuk membantu memperbaiki Pasar Ikan Arumbai yang berada di kawasan Pasar Mardika Ambon.

Permintaan itu disampaikan oleh Murad saat menelepon Enggartito di sela memantau kebutuhan bahan pokok menjelang Hari Raya Idul FItri 1440 Hijriah di Pasar Mardika Ambon, Selasa (28/5/2019).

Saat itu, Murad memperdengarkan perbincangannya dengan Menteri Perdagangan melalui speaker sehingga semua wartawan mendengar perbincangan mereka.

“Saya minta tolong sama Pak Menteri untuk bagaimana kita punya pasar ikan ini dikelola dengan baik, dan bantuan dari Pak Menteri Perdagangan untuk Maluku,” kata Murad, saat berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan.

Dalam perbincangan singkat itu, Menteri Enggar menyanggupi permintaan Murad.

"Siap Pak Murad, baik Pak, langsung kasih tahu ke saya, Menteri Perdagangan, tidak usah khawatir, Maluku aman,” kata Enggartito.

“Makasih Pak Menteri, ini setengah perintah soalnya," sambung Murad diujung telepon, yang membuat Mendag tertawa.

Baca juga: Gubernur Maluku Telepon Menteri Perdagangan Minta Bantuan Bangun Pasar Ikan

SUMBER: KOMPAS.com (Rahmat Rahman Patty, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com