Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Siswa SMK Hilang 9 Tahun Saat Magang, Dijual Calo hingga Sang Ibu Tetap Menunggu

Kompas.com - 05/09/2019, 15:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS,com - Pada tahun 2009, wali murid kelas 2 SMKN 1 Sanden, Bantul, Yogyakarta dikumpulkan pihak sekolah untuk mengikuti sosialisasi rencana praktik kerja lapangan (PKL).

Rencana awal, para siswa kelas II akan diberangkatkan ke Pekalongan, Jawa Tengah, selama tiga bulan.

Namun, pihak sekolah mengubahnya ke Tanjung Benoa, Bali, dengan alasan Tanjung Benoa merupakan pelabuhan internasional.

Saat sosialisasi tersebut, dikenalkanlah Mugiri, yang disebut sebagai guru pembimbing.

Baca juga: Ibu dari Siswa SMK yang Hilang 9 Tahun Saat Magang Yakin Anaknya Masih Hidup

Anak-anak yang PKL ke Bali dijanjikan mendapatkan uang Rp 4 juta hingga Rp 8 juta.

Orangtua pun setuju rencana tersebut, termasuk membayar Rp 2,25 juta untuk biaya keberangkatan para siswa.

Oleh Mugiri, para siswa yang akan PKL diminta mengurus KTP, padahal para siswa masih berusia 16 tahun.

Bahkan, Mugiri disebut membantu para siswa untuk membuat KTP.

Tanpa curiga, para orangtua melepas anaknya untuk magang di Tanjung Beno, Bali. Mereka percaya pada pihak sekolah.

Baca juga: Kasus 3 Siswa SMK yang Hilang Saat Magang, Calo Disebut Guru Pembimbing

Hilang saat magang

IlustrasiThinkstock Ilustrasi
Pada 2 Maret 2010, Riswanto Hadiyas, ayah salah seorang siswa SMKN 1 Sanden, Bantul, menerima surat dari PPT Sentra Buana Utama.

Surat tersebut mengabarkan bahwa KM Jimmy Wijaya telah hilang kontak per 6 Februari 2010 pada pukul 04.00.

Dalam surat tersebut juga dijelaskan bahwa Agiel bekerja di kapal tersebut sejak 27 Fenruari 2010.

Setelah menerima surat tersebut, dia segera mendatangi sekolah tanpa memberitahu hilangnya kapal yang ditumpangi anaknya.

Saat dia bertanya, sang kepala sekolah berkata bahwa siswa yang PKL semuanya baik-baik saja.

"Waktu itu dijawab baik-baik saja. Saya tanya kerja di mana anak saya, dan dijawab baik-baik saja. Surat (dari perusahaan) saya banting di meja, begitu baca gemetar," ucapnya.

Baca juga: Sudah Minta Bantuan Jokowi dan SBY, 3 Siswa SMK yang Hilang 9 Tahun Saat Magang Tak Juga Ditemukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com