Hasilnya, AR segera menjalani operasi untuk menentukan apakah ia seorang laki-laki atau perempuan.
“Tapi untuk operasi biayanya besar karena katanya harus dilakukan tiga kali. Saya cuma jualan gorengan dan suami kerja serabutan. Bingungnya biaya dari mana,” katanya.
Padahal, tindakan operasi harus segera dilakukan untuk kejelasan jenis kelamin kendati Ida mengaku selama ini ia membesarkan anaknya itu dengan pola asuh laki-laki.
“Anak saya sekarang menagih terus kapan katanya dioperasi karena ia tidak ingin jadi perempuan. Ia selalu bilang ingin jadi laki-laki, ingin jadi cowok,” ucapnya.
Baca juga: Kisah Marta, “Ciblek Lawang Sewu” (BAGIAN I)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.