Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Minta Bantuan Jokowi dan SBY, 3 Siswa SMK yang Hilang 9 Tahun Saat Magang Tak Juga Ditemukan

Kompas.com - 05/09/2019, 11:09 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Riswanto Hadiyasa telah melakukan berbagai upaya untuk mengetahui keberadaan anaknya, Agiel Ramadhan Putra yang hilang selama sembilan tahun.

Agiel merupakan satu dari tiga siswa SMK N 1 Sanden, Bantul, Yogyakarta, yang hilang saat berangkat Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Pelabuhan Benoa, Bali. 

Belakangan diketahui bahwa Agiel dan ketiga temannya ditawarkan oleh calo untuk bekerja di sebuah perusahaan kapal

Riswanto mengatakan, mengetahui hilangya Agiel pada 2010, setelah beberapa bulan anaknya disebut mengikuti PKL.

Namun, pada 2 Maret 2010, Riswanto menerima surat dari PT Sentra Buana Utama yang memberitahukan bahwa kapal KM Jimmy Wijaya tempat Agil bekerja mengalami hilang kontak per 6 Februari 2010 pukul 04.00 WIT.

Baca juga: Ini Awal Mula 3 Siswa SMK Hilang Saat Magang hingga Tak Pernah Ditemukan Selama 9 Tahun

Riswan menerima surat dari petugas pos perihal kabar kurang sedap itu. Dalam surat itu disebutkan Agiel bekerja mulai tanggal 27 Februari 2010.

"Saya percaya itu PKL, dapat surat ditujukan kepada saya orangtua, dalam surat itu lost contact. Di situ saya kaget, kok di sini dapat dari PT, setahu saya anak lagi PKL," katanya saat dihubungi, Selasa (3/9/2019).

Akhirnya ia berangkat ke Bali untuk mendapatkan kejelasan mengenai nasib anaknya.

Awal pencarian, ia sempat mengalami kesulitan sampai akhirnya bisa bertemu dengan manajemen perusahaan.

Riswanto mendapatkan bukti kontrak kerja, dan pihak perusahaan mendapatkan tenaga kerja dari calo ke calo. Perusahaan sendiri menerima mereka bekerja karena memiliki KTP yang diketahui palsu.

"Dalam kontrak kerja itu enam bulan, ternyata anak saya sudah teken (tanda tangan). Intinya anak saya tidak mengetahui," ucap pria yang saat ini mengaku tinggal di Jakarta.

Setelah mendapatkan bukti-bukti kuat soal penipuan, Riswanto pun melaporkan ke pihak kepolisian. Namun, hampir satu tahun, kasus tersebut tidak jelas ujungnya.

Riswanto pun mendatangi Kementerian Hukum dan HAM, hingga meminta bantuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dibuatkan lah surat tembusan ke Polda Bali dan Polda DIY.

Baca juga: Dikira Magang, 3 Siswa SMK Dijual Calo ke Perusahaan Kapal hingga Hilang 9 Tahun

Sampai akhirnya masuk ke ranah persidangan, dan kepala sekolah beserta guru sekolah Agiel divonis bebas.

Riswanto terus berupaya mencari keadilan. Ia berusaha meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, tidak ada respons.

Akhirnya Riswanto mencoba mengontak Menteri Kelautan dan Perikanan yang nomornya didapat dari seseorang. Tetapi hingga kini tidak ada respons. (Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com