Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi Tetapkan Veronica Koman Tersangka | Sikap Menteri Susi Usai Dikritik Murad

Kompas.com - 05/09/2019, 05:30 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Penyelidikan kasus kerusuhan di asrama Papua, Surabaya, mencuatkan nama Veronica Koman sebagai salah satu tersangka. 

Berdasar hasil penyelidikan polisi, Veronica diduga aktif menyebar hoaks dan provokasi di media sosial yang memicu kerusuhan massa di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Rabu (4/9/2019).

Fakta tersebut terungkap dari unggahan-unggahan Veronica di media sosial, yang menurut polisi, diduga kuat memicu kerusuhan massa di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat.

Sementara itu, berita tentang ketegangan antara Gubernur Maluku Murad Ismail dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, juga menjadi trending di Kompas.com.

Berikut ini berita populer nusantara selengkapnya:

1. Tuduhan polisi terhadap Veronica Koman 

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan (kanan) meminta wartawan untuk mundur saat rombongan Gubernur Papua mengunjungi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/8/2019). Rombongan Gubernur Papua Lukas Enembe yang didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa gagal menemui mahasiswa yang menolak kedatangan mereka.ANTARA FOTO/MOCH ASIM Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan (kanan) meminta wartawan untuk mundur saat rombongan Gubernur Papua mengunjungi asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (27/8/2019). Rombongan Gubernur Papua Lukas Enembe yang didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa gagal menemui mahasiswa yang menolak kedatangan mereka.

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, Veronica merupakan kuasa hukum Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Saat terjadi kerusuhan di asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, unggahan-unggahan Veronica di media sosial diduga memicu kerusuhan di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat.

"Dia ini adalah orang sangat aktif yang membuat provokasi di dalam maupun di luar negeri untuk menyebarkan hoaks," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Mapolda setempat.

Hingga kini, Kompas.com masih berusaha untuk bisa menghubungi Veronica Koman.

Baca berita selengkapnya: Sosok Veronica Koman Tersangka Kerusuhan Asrama Papua di Mata Polisi

2. Kisah para keluarga korban kecelakaan tol Purbaleunyi

Petugas tengah membuat penanda untuk meletakkan 3D Lasser Sceaner untuk menganalisis terjadinya kecelakaan di tol Purbaleunyi, Selasa (3/9/2019).KOMPAS.COM/FARIDA Petugas tengah membuat penanda untuk meletakkan 3D Lasser Sceaner untuk menganalisis terjadinya kecelakaan di tol Purbaleunyi, Selasa (3/9/2019).

Para keluarga korban meninggal kecelakaan maut di Tol Purbaleunyi, menceritakan sejumlah kenangan terakhir dengan para korban.

Salah satunya Ratna (34), istri dari Iwan (34) salah satu korban tewas dalam kecelakaan di KM 91 Tol Purbaleunyi.

Ratna teringat bahwa suaminya itu berniat ingin membelikan sepatu bola untuk anak mereka, Ibrahim. Namun nasib berkata lain. Kecelakaan maut merenggut nyawa suaminya tersebut.

Sementara itu, pengakuan terakhir sopir dump truck yang terguling pertama kali, Dedi Hidayat, juga sempat terungkap sebelum meninggal dunia

Baca berita selengkapnya: Ini Pesan Terakhir Korban Tewas Kecelakaan Tol Purbaleunyi, Remnya Blong hingga Beli Sepatu untuk Anak

3. Desertasi dosen IAIN Surakarta jadi viral, ini alasannya...

Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Abdul Aziz menunjukkan buku disertasinya Konsep Milk Al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital di gedung Fakultas Syariah kampus setempat, Rabu (4/9/2019).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Dosen Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Abdul Aziz menunjukkan buku disertasinya Konsep Milk Al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital di gedung Fakultas Syariah kampus setempat, Rabu (4/9/2019).

Dosen Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Abdul Aziz, menulis disertasi kontroversial berjudul "Konsep Milk Al-Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital" untuk mendapat gelar doktor (Dr) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Menurut Abdul Aziz, alasan dirinya menuliskan disertasi kontroversial itu karena prihatin dengan fenomena kriminalisasi terhadap hubungan seksual di luar nikah.

"Berangkat dari itu saya mencoba membuat, menawarkan solusi-solusi, itu pun secara akademis. Diharapkan dari penelitian itu bermanfaat. Tentu kalau mau memakai. Namanya juga usulan. Kalau tidak, ya tidak apa-apa. Bukan fatwa," ujar Abdul Aziz ditemui di Gedung Fakultas Syariah IAIN Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (4/9/2019).

Baca berita selengkapnya: Alasan Dosen IAIN Surakarta Bikin Disertasi tentang Seks di Luar Nikah Sah

4. Penemuan tulang berukuran raksasa di Donggala

Warga Desa Siwalempu memperhatikan potongan tulang raksasa yang didapat di Pantai Salipang. Tulang misterius ini tertanam di pasir pantai, dibutuhkan ekskavator untuk mengeluarkannya.ISTIMEWA Warga Desa Siwalempu memperhatikan potongan tulang raksasa yang didapat di Pantai Salipang. Tulang misterius ini tertanam di pasir pantai, dibutuhkan ekskavator untuk mengeluarkannya.

Sudarmin (50), salah satu warga Desa Siwalempu, Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menemukan tulang berukuran raksasa saat bersama warga lainnya menikmati liburan di Pantai Salipang, sekitar 2 km dari permukiman warga.

Pantai ini memang sepi, hanya dibuat menjadi tambatan perahu yang berbatasan dengan tambak dan di sisi lainnya terdapat sawah. Tidak ada permukiman warga di pantai ini.

“Awalnya Sudarmin bersama warga lainnya jalan-jalan ke Pantai Salipang. Seperti yang lainnya mereka menikmati panorama tepi pantai saat air laut surut. Kejadian itu 10 hari lalu,” kata Kepala Urusan Perencanaan Desa Suwalempu Sultan Umar, Selasa (3/9/2019).

Baca berita selengkapnya: Geger Temuan Tulang Berukuran Raksasa, Diangkat dengan Ekskavator

5. Sikap Menteri Susi usai dikritik Gubernur Maluku

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/8/2019)Kompas.com/YOGA SUKMANA Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/8/2019)

Kritikan Gubernur Maluku Murad Ismail ditanggapi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan mengirim utusan ke Maluku untuk menemui Murad.

"Besok tim dari KKP akan bertemu gubernur," ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Romelus Far-Far saat ditemui wartawan sebelum meninggalkan kantor Gubernur Maluku, Rabu (4/9/2019).

Romelus mengatakan, tim yang dikirim Susi untuk menemui Murad terdiri dari Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Dirjen Perikanan Tangkap.

Pertemuan itu akan membahas terkait protes Murad terhadap kebijakan Susi. Salah satunya moratorium yang dinilai merugikan Maluku.

Baca berita selengkapnya: Gubernur Maluku Nyatakan Perang, Menteri Susi Kirim Utusan Temui Murad

Sumber: KOMPAS.com (Acep Nazmudin, Rosyid A Azhar, Labib Zamani, Michael Hangga Wismabrata, Rahmat Rahman Patty)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com