KOMPAS.com - Kerusuhan massa pada 29 Agustus lalu di Kota Jayapura tak hanya meninggalkan trauma bagi warga, namun juga puing-puing kendaraan dan bangunan yang dibakar massa.
Menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, sebanyak 31 kantor dirusak dan dibakar, lalu juga 15 perbankan dan puluhan kendaraan dibakar massa.
Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe mencurigai kelompok separatis menjadi dalang kerusuhan tersebut.
Lukas menegaskan untuk mengembalikan situasi damai di Papua, tidak perlu lagi aksi turun ke jalan.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Polda Papua menyebut, kerusakan saat kerusuhan massa melingkupi berbagai macam benda, termasuk pos polisi.
"31 kantor dirusak dan dibakar, 15 perbankan, 33 kendaraan roda dua, 36 kendaraan roda empat, 24 kios dan toko, 7 pos polisi dan 3 unit delaer kendaraan," ujar Kamal, di Jayapura, Selasa (3/9/2019).
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, kantor pemerintahan yang dirusak dan dibakar massa akan segera diperbaiki melalui APBN.
Lalu, bagi masyarakat yang mengalami kerugian dalam peristiwa tersebut akan ditangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca juga: Polda Papua Ungkap Data Kerusakan Kerusuhan Kota Jayapura
Gubernur Lukas menegaskan, untuk mengembalikan situasi damai di Papua, tidak perlu lagi aksi turun ke jalan.
"Anarkis begini tidak bisa. Tidak ada lagi yang demo-demo. Aspirasi sudah pemerintah tangani, tidak ada lagi demo-demo," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, pada 29 Agustus 2019, massa menggelar demo menyikapi dugaan tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
Selain itu, Gubernur Lukas mengatakann bahwa aspirasi yang disampaikan para pendemo pada 19 Agustus sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Gubernur Papua Curiga Kelompok Separatis Dalangi Kerusuhan Jayapura