Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kondisi MV Nur Allya yang Hilang Misterius: Baik dan Layak Saat Berlayar,

Kompas.com - 04/09/2019, 21:22 WIB
Yamin Abdul Hasan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TERNATE, KOMPAS.com - PT Gurita Lintas Samudera selaku perusahaan dari kapal kargo MV. Nur Allya yang hilang kontak di perairan Obi, Halmahera, Maluku Utara memastikan bahwa kapal yang memuat nikel itu dalam kondisi baik dan layak berlayar.

Hal itu disampaikan Cart Otto dari PT Gurita Lintas Samudera dalam paparan persnya di kantor Basarnas Ternate, Rabu (04/09/2019).

“Setiap kapal tinggalkan pelabuhan kan harus penuhi kelayakan laut dan itu dibuktikan dengan diterbitkannya surat persetujuan belayar dalam ini untuk MV. Nur Allya yaitu KUPP dari pelabuhan muat di Sagea (Halmahera Tengah,” kata Cart Otto. 

“Gambaran kapal tersebut kalau tidak dalam kondisi baik pasti kita tidak mendapatkan ijin berlayar karena syahbandar sebelum ijinkan kapal berangkat akan dilakukan pengecekan dari aspek notice, teknis, perbekalan dan radio,” katanya lagi.

Baca juga: Basarnas Belum Bisa Tentukan MV Nur Allya Dibajak atau Tenggelam 

Kondisi kapal sangat baik

Kapal tersebut meninggalkan pelabuhan muat Pulau Sagea pada tanggal 20 Agustus 2019 sekitar pukul 16.30 WIT.

Kapal dengan dengan panjang 189 meter bersama 25 ABK itu memuat sekitar 50.000 nikel menuju Pulau Morosi, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Kapal itu kata Otto dibangun tahun 2002 dan dibeli tahun 2012.

“Dari 2012 sampai 2019 ini jadi memang sudah lama dioperasikan dan kondisi kapal sangat baik,” katanya.

Disinggung soal docking, menurutnya kapal MV. Nur Allya punya riyawat docking dan selalu melakukan docking setiap periode secara berkala.

Begitu pun katanya soal peraturan keselamatan selalu dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang undangan.

Pertama angkut nikel dari Sagea

Tim SAR Pos Namlea dikerahkan untuk mencari kapal kargo MV Nur Allya yang hilang kontak di peraiaran Pulau Buru, Maluku, Minggu (25/8/2019/) fotodok Kepala Kantor SAR AmbonKOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Tim SAR Pos Namlea dikerahkan untuk mencari kapal kargo MV Nur Allya yang hilang kontak di peraiaran Pulau Buru, Maluku, Minggu (25/8/2019/) fotodok Kepala Kantor SAR Ambon
Hanya saja kapal MV Nur Allya ini baru pertama kali mengangkut nikel dari pelabuhan Sagea. Tapi untuk bagian Halmahera lainnya sudah beberapa kali melakukan pengangkutan.

“Sudah beberapa kali mengangkut nikel tetapi dari sagae baru pertama tetapi dari pelabuhan lain di Halmahera seperti Pulau Gebe dan Subaim sudah pernah gunakan MV Nur Allya,” kata Otto.

Begitu juga disinggung bahwa kapal ini mengalami hilang kontak karena nikel muatannya mengalami likuefaksi, Otto menegaskan bahwa dirinya tidak bisa berandai-andai.  

Likuefaksi katanya punya ketentuan, bahwa kapal yang mengangkut barang-barang curah baik batu bara maupun nikel harus memiliki sertifikat full kargo.

Tenggelam atau dibajak? 

Semua muatan curah untuk satu kapal harus dibuktikan dengan adanya sertifikat mengenai kapal tersebut layak atau tidak muat barang curah sesuai hasil pemeriksaan otoritas yang berwenang.

“Dalam hal ini belum bisa berandai-andai karena banyak kemungkinan kapal itu tenggelam, tapi intinya kapal itu tenggelam, karena kapal tersebut kehilangan daya apung cadangan. Itu prinsip sehingga kapal itu tenggelam, sementara kapal itu kehilangan daya apung cadangan banyak faktor,” katanya lagi. 

Sebelumnya, Kepala Basarnas Ternate Muhamad Arafa menduga kapal kargo MV Nur Allya yang mengangkut nikel telah tenggelam bersama 25 orang penumpang dan ABK saat kapal itu berlayar dari Pulau Weda Maluku Utara menuju, Morose Sulawesi Tenggara.

Dugaan tersebut disampaikan Arafa kepada Kompas.com menyusul ditemukannya tumpahan minyak dan juga sekoci kapal tersebut yang ditemukan hanyut saat tim SAR gabungan menggelar operasi pencarian di perairan selatan Pulau Obi, Maluku Utara.

“Kemungkinan besar kapal itu (MV Nur Allya) telah tenggelam,”kata Arafa saat dikonfirmasi dari Ambon via telepon selulernya, Sabtu malam (31/8/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com