CIAMIS, KOMPAS.com - Para pedagang di Situs Budaya Ciung Wanara, Kabupaten Ciamis memiliki trik agar kawanan monyet tidak menjarah warungnya.
Mereka menaruh boneka anjing di depan warung.
"Monyet takut sama anjing. Jadi kami simpan boneka anjing di depan warung," kata salah seorang pedagang, Nina Marlina, saat ditemui di Situs Ciung Wanara, Rabu sore (4/9/2019).
Jika diusir dengan tongkat atau teriakan kencang, kata Nina, monyet tersebut tidak takut.
Namun saat melihat boneka anjing, kawanan monyet ini langsung kocar-kacir.
"Ngusirnya pakai ini (boneka anjing)," ucapnya.
Baca juga: Kelaparan, Kawanan Monyet Menjarah Sejumlah Warung di Situs Ciung Wanara Ciamis
Menurut Nina, pedagang di kawasan situs Ciung Wanara menjadi resah dengan ulah monyet tersebut.
Mereka minta aparat terkait untuk mendata jumlah monyet di kawasan situs budaya itu.
"Apakah makanan di hutan mencukupi untuk kawanan monyet itu tidak? Atau jumlah monyet lebih banyak (overload) daripada jumlah makanan," kata dia.
Menurut Nina, monyet-monyet tersebut sudah lama menghuni hutan di kompleks situs budaya.
Sepengetahuannya, dulu jumlah monyet hanya 100 ekor.
Namun saat pendataan terakhir beberapa tahun lalu sudah 300 ekor.
"Sekarang enggak tahu berapa, mungkin bertambah banyak," kata dia.
Baca juga: Di Desa Ini, Kawanan Monyet Liar Hidup Berdampingan dengan Warga
Kepala Desa Karangkamulyan, Abdul Haris mengatakan, perlu menanam banyak pohon di dalam hutan yang buahnya bisa jadi makanan monyet.
Hal ini untuk mencegah monyet keluar habitat dan menjarah warung.
Penanaman pohon buah tersebut, kata Haris, tidak mudah.
Musababnya monyet selalu mencabut bibit pohon yang baru saja ditanam.
"Pohonnya mati. Harus memikirkan cara agar monyet tidak mencabuti bibit-bibit pohon itu," kata dia.
Sebelumnya, kawanan monyet di situs budaya keluar habitat dan menjarah warung milik pedagang di kompleks situs.
Tak hanya itu, monyet juga menjarah kebun dan lahan pertanian milik warga.
Ulah kawanan monyet ini disinyalir karena berkurangnya persediaan makanan di dalam hutan akibat kemarau panjang.
Baca juga: Kemarau, Kawanan Monyet Ekor Panjang Serbu Ladang dan Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.