Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Dagangan Tak Dijarah Monyet, Pedagang Simpan Boneka Anjing di Depan Warung

Kompas.com - 04/09/2019, 20:54 WIB
Candra Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Para pedagang di Situs Budaya Ciung Wanara, Kabupaten Ciamis memiliki trik agar kawanan monyet tidak menjarah warungnya.

Mereka menaruh boneka anjing di depan warung.

"Monyet takut sama anjing. Jadi kami simpan boneka anjing di depan warung," kata salah seorang pedagang, Nina Marlina, saat ditemui di Situs Ciung Wanara, Rabu sore (4/9/2019).

Jika diusir dengan tongkat atau teriakan kencang, kata Nina, monyet tersebut tidak takut.

Namun saat melihat boneka anjing, kawanan monyet ini langsung kocar-kacir.

"Ngusirnya pakai ini (boneka anjing)," ucapnya.

Baca juga: Kelaparan, Kawanan Monyet Menjarah Sejumlah Warung di Situs Ciung Wanara Ciamis

Pedagang resah ulah kawanan monyet

Menurut Nina, pedagang di kawasan situs Ciung Wanara menjadi resah dengan ulah monyet tersebut.

Mereka minta aparat terkait untuk mendata jumlah monyet di kawasan situs budaya itu.

"Apakah makanan di hutan mencukupi untuk kawanan monyet itu tidak? Atau jumlah monyet lebih banyak (overload) daripada jumlah makanan," kata dia.

Menurut Nina, monyet-monyet tersebut sudah lama menghuni hutan di kompleks situs budaya.

Sepengetahuannya, dulu jumlah monyet hanya 100 ekor.

Namun saat pendataan terakhir beberapa tahun lalu sudah 300 ekor.

"Sekarang enggak tahu berapa, mungkin bertambah banyak," kata dia.

Baca juga: Di Desa Ini, Kawanan Monyet Liar Hidup Berdampingan dengan Warga

Makanan monyet di hutan berkurang

Kepala Desa Karangkamulyan, Abdul Haris mengatakan, perlu menanam banyak pohon di dalam hutan yang buahnya bisa jadi makanan monyet.

Hal ini untuk mencegah monyet keluar habitat dan menjarah warung.

Penanaman pohon buah tersebut, kata Haris, tidak mudah.

Musababnya monyet selalu mencabut bibit pohon yang baru saja ditanam.

"Pohonnya mati. Harus memikirkan cara agar monyet tidak mencabuti bibit-bibit pohon itu," kata dia.

Sebelumnya, kawanan monyet di situs budaya keluar habitat dan menjarah warung milik pedagang di kompleks situs.

Tak hanya itu, monyet juga menjarah kebun dan lahan pertanian milik warga.

Ulah kawanan monyet ini disinyalir karena berkurangnya persediaan makanan di dalam hutan akibat kemarau panjang.

Baca juga: Kemarau, Kawanan Monyet Ekor Panjang Serbu Ladang dan Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com