Sepengetahuannya, dulu jumlah monyet hanya 100 ekor.
Namun saat pendataan terakhir beberapa tahun lalu sudah 300 ekor.
"Sekarang enggak tahu berapa, mungkin bertambah banyak," kata dia.
Baca juga: Di Desa Ini, Kawanan Monyet Liar Hidup Berdampingan dengan Warga
Kepala Desa Karangkamulyan, Abdul Haris mengatakan, perlu menanam banyak pohon di dalam hutan yang buahnya bisa jadi makanan monyet.
Hal ini untuk mencegah monyet keluar habitat dan menjarah warung.
Penanaman pohon buah tersebut, kata Haris, tidak mudah.
Musababnya monyet selalu mencabut bibit pohon yang baru saja ditanam.
"Pohonnya mati. Harus memikirkan cara agar monyet tidak mencabuti bibit-bibit pohon itu," kata dia.
Sebelumnya, kawanan monyet di situs budaya keluar habitat dan menjarah warung milik pedagang di kompleks situs.
Tak hanya itu, monyet juga menjarah kebun dan lahan pertanian milik warga.
Ulah kawanan monyet ini disinyalir karena berkurangnya persediaan makanan di dalam hutan akibat kemarau panjang.
Baca juga: Kemarau, Kawanan Monyet Ekor Panjang Serbu Ladang dan Rumah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.