Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat WNA Terlibat Demo di Papua, Imigrasi Bali Belum Batasi Akses Turis Asing

Kompas.com - 04/09/2019, 17:03 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Empat Warga Negara Asing (WNA) asal Australia dideportasi ke negaranya melalui Bali setelah terlibat demo di Sorong, Papua pada 27 Agustus lalu.

Terkait hal tersebut, pihak Imigrasi Kelas I Ngurah Rai Bali mengaku belum ada perintah untuk membatasi akses WNA yang datang ke Bali.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Ngurah Rai Amran Aris menyebut Bali masih aman dikunjungi oleh WNA.

Hal ini dikatakannya saat ditemui di Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Jimbaran, Rabu (4/9/2019).

Baca juga: Satu Lagi WN Australia yang Terlibat Demo di Sorong Papua Dideportasi

"Sejauh ini belum ada (pembatasan). semua WNA yang ke Indonesia bisa diterima. Namun ada undang-undang mengatakan untuk membatasi wilayah tapi belum. Misal warga negara ini dilarang ke wilayah A," katanya, Rabu. 

"Nah Itu ada undang-undangnya tapi belum ada perintah untuk membatasi menurut informasi dari Dirjen Imigrasi. Biasanya hanya wilayah tertentu yang tak boleh dikunjungi." 

Amran mengatakan, pihaknya akan membatasi akses WNA ke Bali jika sudah ada permintaan dari Pemerintah Pusat.

Ia mengatakan Bali masih aman untuk dikunjungi dan WNA masih diperbolehkan untuk datang.

“Setelah perintah turun kita dukung. Bali saya rasa masih boleh saja untuk datang WNA. Bali masih aman,” katanya.

Baca juga: Satu Warga Australia yang Ikut Demo di Sorong Dititipkan di Rudenim Bali

Papua dan Papua Barat

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan saat ini pemerintah tak membuka akses bagi pihak asing untuk masuk ke wilayah Papua dan Papua Barat.

Hal itu dilakukan untuk menjaga situasi Papua dan Papua Barat tetap kondusif dan aman.

"Jadi kemarin pada saat rapat dengan Menteri Luar Negeri dan sudah memastikan bahwa sekarang tidak leluasa kita buka dalam keadaan seperti ini," ujar Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (2/9/2019).

"Papua, Papua Barat tidak kami buka seluas-luasnya kepada kedatangan orang asing di sana," katanya. 

Baca juga: Wapres: Keterlibatan Asing di Kerusuhan Papua Ada, tetapi Bukan Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com