BOGOR, KOMPAS.com - Tim patroli gabungan dari Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) dan Satgas Naturalisasi Ciliwung terpaksa menghentikan laju perahu karetnya saat menyusuri aliran Kali Baru, di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Seketika, bau menyengat tercium dari balik rerimbunan pohon di sepanjang jalur aliran kali itu. Udara yang sudah tak segar itu mau tidak mau harus mereka hirup.
Mereka pun terkejut ketika tahu bau tak sedap itu muncul dari tumpukan sampah yang sudah menggunung di sisi kiri dan kanan di lokasi tersebut.
Perahu karet yang mereka naiki juga tidak bisa lagi melaju karena tertahan tumpukan sampah yang menyerupai sebuah pulau kecil di tengah kali.
Baca juga: Ketika Dubes Korea Ikut Bersih-bersih Pantai Cirebon dari Sampah Plastik
Pemandangan tak sedap itu pun terpaksa harus mereka nikmati.
Entah apa yang harus dilakukan untuk membersihkan sampah-sampah yang didominasi limbah styrofoam dan plastik itu.
Kondisi aliran Kali Baru yang menghubungkan antara Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok ini memang sangat mengkhawatirkan.
Sampah-sampah yang telah dibuang ke sana diperkirakan sudah menumpuk sejak puluhan tahun.
Dari hasil perbincangan antara tim patroli dengan warga setempat, sampah-sampah di sana sudah ada jauh sebelum mereka tinggal di sekitar Kali Baru.
"Kita ketemu dengan ibu-ibu yang sedang nyuci piring, nyuci baju, gosok gigi di situ. Kita tanya, tumpukan sampah di sini sudah berapa lama?" ungkap Ady Saiman, anggota Satgas Naturalisasi Ciliwung, Rabu (4/9/2019).
Baca juga: Dulu Spring Bed, Kini Televisi Diangkat dari Parit di Medan
"Mereka bilang mungkin lebih dari 40 sampai 50 tahun. Karena ketika kami kecil ini sudah ada, bahkan katanya sebelum kami ada tumpukan sampah ini sudah ada," lanjutnya.
Ady bersama rekan-rekan lainnya pun tercengang mendengar pengakuan warga itu.
Yang lebih membuatnya terkejut, bukan hanya sampah-sampah limbah rumah tangga saja yang ada di sana.
Bagi Ady dan pegiat lingkungan Ciliwung lainnya, kondisi itu tentu saja dapat merusak ekosistem.