Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didi Kempot Ternyata Bercita-cita Ciptakan Lagu Heroik

Kompas.com - 04/09/2019, 13:46 WIB
Dian Ade Permana,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com — Meski telah menciptakan sekitar 800 lagu, Didik Prasetyo yang beken dengan nama Didi Kempot masih memiliki mimpi terpendam.

Pria bergelar The Godfather of Broken Heart ini bercita-cita menciptakan lagu yang bisa menjadi lagu wajib kenegaraan dan heroik.

"Seperti lagu 'Kebyar-kebyar'-nya Pak Gombloh. Itu kan sangat heroik. Saya ingin sekali menciptakan lagu yang mengisi acara di istana," kata Didi saat dijumpai di rumahnya, Dusun Majasem, Kendal, Ngawi, Selasa (3/9/2019).

Baca juga: Selain Didi Kempot, Ini 3 Penyanyi Campursari yang Perlu Anda Ketahui

Didi mengatakan, hampir seluruh lagu ciptaannya bertemakan soal patah hati, cinta, atau perasaan kehilangan.

"Memang ada lagu yang bertema persatuan, TNI dan Polri. Tapi lagu soal suasana hati yang banyak dihafal masyarakat," kata pria berusia 53 tahun ini.

Adik pelawak Srimulat, Mamiek Prakoso (alm) ini mengatakan, dia menciptakan lagu bertema suasana hati tidak hanya saat ini.

Sejak mengamen di Solo, Yogyakarta, dan Jakarta, Didi menciptakan lagu bernuansa kesedihan tapi dengan dirayakan.

"Jangan sedih-sedih banget, pasti ada hikmahnya semua ini. Dijogetin aja," ungkapnya.

Dia mencontohkan saat mulai meniti karier di Belanda dan Suriname pada 1993, lagu yang banyak digemari adalah "Layang Kangen" dan "Cidro".

Menurut Didi, saat ini ada pergeseran penikmat musik campursari.

Setelah videonya saat pentas di Taman Balekambang viral, penonton konsernya kebanyakan anak muda dan mahasiswa.

Dia pun mengaku bangga karena campursari pada akhirnya bisa dinikmati lintas generasi dan bisa menjadi perekat anak bangsa.

"Saat ini, dengan adanya kalangan akademis jadi pendengar, saya pentas di kampus dan mahasiswa dari berbagai daerah berjoget bersama, menunjukkan kesenian lokal, dengan bahasa daerah bisa diterima dan dinikmati semua kalangan. Ini tentu bisa menjadi perekat NKRI," katanya.

Penyanyi berambut gondrong ini meminta seniman lokal tidak perlu ragu berkarya dengan bahasa daerah.

"Kita kan punya bahasa Indonesia yang menjadi pemersatu. Justru dengan menggaungkan bahasa daerah melalui kesenian, banyak orang yang penasaran artinya, jadi membaca dan mempelajari. Indonesia itu kaya, tugas kita menjaga budaya lokal dan mengenalkannya ke dunia luar," kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com