PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman memaparkan sejarah tambang timah di daerahnya dalam kunjungan kerja ke Xi'an, Provinsi Shaanxi, China, Rabu (4/9/2019).
Pemaparan dalam forum ITA Asia Tin Week itu dinilai penting, karena peran Kepulauan Bangka Belitung sebagai salah satu pemasok timah dunia.
Ini adalah kedua kalinya Erzaldi memberikan pidato di depan para peserta Asia Tin Week, setelah dua tahun lalu di Kunming.
"Penambangan timah memiliki sejarah panjang di Babel. Sudah sekitar lebih dari 250 tahun. Pada awalnya, deposit timah mudah ditemukan di sekitar 3 - 4 meter di dalam bumi Babel. Kemudian, penambangan timah menjadi lebih sulit dan lebih dalam dan membutuhkan teknologi yang lebih maju," kata Erzaldi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Kisah Mbah Wardi yang Tunanetra, Jatuh ke Sungai hingga Tinggal di Pos Ronda
Dia menuturkan, sejak pertengahan 1900-an, eksploitasi penambangan timah di Babel dikenalkan dengan teknologi yang lebih maju yaitu pengerukan.
Saat ini, ada ratusan kapal keruk di sekitar Babel lepas pantai yang sebagian besar adalah kapal keruk isap.
Selain operasi lepas pantai, ada juga operasi penambangan darat.
“Dalam kenyataan itu, kita tahu harus ada hubungan erat antara industri timah dan kegiatan sosial-ekonomi Babel. Timah adalah salah satu komoditas terpenting di Provinsi Babel. Perkembangan ekonomi Babel sangat tergantung pada kegiatan penambangan timah, yaitu sekitar 30-40," kata dia.
Di sisi lain, diungkapkan Erzaldi, tantangan bisnis penambangan timah semakin kompleks, baik teknis maupun non teknis. Perusahaan harus terus tumbuh dengan melakukan pengembangan.
Menurut Erzaldi, PT Timah telah mulai melakukan pengembangan menggunakan Bore Hole Mining.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan