Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tuan Rumah APGN Symposium, Gubernur NTB: Kami Bangkit Pascagempa

Kompas.com - 04/09/2019, 12:00 WIB
Karnia Septia,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com — Pemukulan gendang beleq menandai pembukaan perhelatan The 6th Asia Pacific Geopark Networks (APGN) Symposium 2019 yang berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (3/9/2019).

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, ditunjuknya Lombok sebagai lokasi APGN Symposium 2019 sangat berarti bagi masyarakat NTB.

Agenda ini akan menjadi sejarah bagi masyarakat NTB, sekaligus sebagai pendorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh daerah.

Gubernur Zul mengatakan, meski masyarakat NTB telah dilanda bencana gempa bumi pada 2018, masyarakat NTB terus berupaya bangkit dan melanjutkan kehidupan.

Menurut Gubernur Zul, menjadi tuan rumah APGN merupakan momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat NTB adalah masyarakat yang kuat.

“Tahun lalu, kami dilanda gempa bukan hanya tujuh kali, tapi lebih dari 2.000 kali. Namun, masyarakat NTB mampu menunjukkan kepada dunia bahwa mereka bangkit lebih dari 3.000 kali,” kata Gubernur Zul, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: Bangunan Sekolah Roboh di Lombok, Siswa Alami Trauma Akan Diliburkan

Gubernur mengatakan, pihaknya sadar dan setuju untuk mengelola warisan geologi dengan melakukan perlindungan kawasan, memajukan pendidikan, serta pembangunan berkelanjutan.

Gubernur Zul berharap kegiatan APGN menjadi forum untuk berbagi pengalaman, serta untuk belajar bagaimana mengelola potensi alam demi kelangsungan hidup masyarakat di masa mendatang.

Pada pembukaan APGN kali ini, tamu undangan juga disuguhi tarian kolosal Tiga Rahasia Rinjani yang bercerita tentang masyarakat Suku Sasak yang senantiasa hidup bersanding dan bersahabat dengan alam.

Tarian ini juga bercerita tentang keelokan Gunung Rinjani.

Peserta terbanyak

Sementara itu, Executive Chairman of Indonesian National Commission for UNESCO Arief Rachman mengatakan, APGN ini dimaksudkan untuk melahirkan platform dari berbagai pihak dalam hal pengelolaan geopark dan geosite.

Maka, di masa mendatang akan terbangun geoheritage bagi masyarakat dan pemerintah.

Arief Rahman mengatakan, pertemuan tahunan Simposium APGN telah dilaksanakan sejak 2007. Namun, acara tahun ini merupakan APGN dengan peserta terbanyak.

Pertama kali, APGN digelar di Gopark Langkawi di Malaysia, kedua di Dongpan Geopark  Vietnam. Kemudian, yang ketiga di Pulau Jeju, Korea Selatan, keempat di Jepang, kelima di China, dan keenam di NTB, Indonesia.

Presiden Global Geopark Network Guy Martini menyampaikan, sebagai tuan rumah untuk geopark dan geosite, Lombok merupakan salah satu daerah landscape terindah, baik di Indonesia maupun di dunia.

Simposium ini menjadi forum yang bagus untuk membahas standar geopark dari berbagai geopark yang ada di dunia untuk saling belajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com