Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah TKW Carmi di Arab Saudi, Sempat Minta Terasi hingga Tidak Digaji Selama 31 Tahun

Kompas.com - 04/09/2019, 11:36 WIB
Rachmawati

Editor

Carmi yang berkomunikasi dibantu dengan petugas KBRI, mengaku sudah tidak ingat wajah keluarganya, termasuk nama anggota keluarga lainnya.

Untuk meyakinkan, Ilyas meminta petugas KBRI, Sadullah memperlihatkan jari manis kaki kiri milik Carmi.

Ada tanda lahir Carmi yang sama persis seperti Eti, adik kandung Carmi.

Baka beli percaya, sikile todokaken. Ditodokakek iya bener. Pada gemuyu kabeh. Iya ana lima jerijie, tapi sijie cilik. Tanda lahire kue. Pada bae ning kene, ning eti. (Kalau tidak percaya tunjukan kakinya. Setelah ditunjukan benar. Pada tertawa semua. Iya, jari jemarinya ada lima, tapi satunya pendek. Tanda lahirnya Carmi. Sama seperti di sini, sama Eti),” kata Ilyas, yang sulit berbahasa Indonesia kepada Kompas.com.

Ilyas berharap, Carmi dapat segera dipulangkan ke tanah air.

Dia mengucapkan terima kasih banyak pada Pemerintah Indonesia dan semua pihak yang sudah membantu menemukan dan membawa pulang Carmi.

Baca juga: Upaya Menyelamatkan Anisa, TKW yang Disiksa Majikan Malaysia hingga Gigi Rontok

 

Tidak digaji selama 31 tahun

Kisah Carmi yang saat ini berusia 48 tahun diunggah di Instagram @kbri_riyadh. Pada unggahan tersebut diceritakan pada bulan Juli 2019, informasi pencarian keluarga terhadap Carmi diterima oleh atase tenaga kerja KBRI Riyadh.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

31th hilang kabar, KBRI Riyadh berhasil temukan Carmi bt Ilyas Tanggal 28 Agustus 2019 mungkin menjadi hari terindah dalam benak Bapak dan Ibu Ilyas di Cirebon dimana pada hari itu mereka mendengar kembali suara dari anaknya, Carmi bt Ilyas, setelah 31 tahun hilang kontak dengan anaknya yang pamit untuk bekerja di Arab Saudi. Bapak Ilyas sudah menghabiskan banyak waktu dan tenaga menghubungi berbagai pihak yang dirasanya bisa membantu utk temukan Carmi namun kemungkinan besar pihak2 tersebut hanya memanfaatkan ketidaktahuan Bapak Ilyas demi kepentingan mereka sendiri. Sampai akhirnya pada bulan Juli 2019 informasi ini diterima oleh Atase Tenaga Kerja KBRI Riyadh dan langsung melakukan pendekatan ke pemerintah Arab Saudi dalam hal ini pihak Kepolisian Arab Saudi. Alhamdulillah, atas upaya intensif KBRI Riyadh, pada bulan Agustus 2019 keberadaan Carmi terlacak berada di desa Al Amar, Propinsi Gaseem yang berjarak sekitar 400km dari Riyadh. Tim Perlindungan Warga KBRI Riyadh segera bergerak menuju lokasi dan didapati Carmi dalam kondisi fisik yang baik, dan selama 31tahun bekerja pada majikan yang sama. Pengakuan Carmi bahwa dirinya tidak pernah dianiaya selama bekerja disitu. KBRI Riyadh berhasil melakukan persuasi kepada majikannya utk bisa membawa Carmi ke kantor KBRI utk selanjutnya diproses kepulangannya atas permintaan orang tuanya. Saat ini Carmi berada dalam perawatan KBRI Riyadh untuk dilakukan pemulihan kondisi psikologisnya yang telah berpuluh tahun tidak mengenali lagi latar belakang diri dan keluarganya di Indonesia. Secara parallel KBRI Riyadh juga akan berunding dengan majikannya untuk meminta hak gaji Carmi yang belum dibayarkan selama 31 tahun. KBRI Riyadh akan memulangkan Carmi ke Indonesia segera setelah semua hak-haknya telah dipenuhi oleh majikannya. @kemlu_ri @kemnaker @bnp2tkipusat

A post shared by Indonesian Embassy Riyadh (@kbri_riyadh) on Aug 29, 2019 at 2:02am PDT

Agustus 2019, Carmi ditemukan tinggal di rumah majikannya di Desa Al Amar, Propinsi Gaseem yang berjarak sekitar 400km dari Riyadh.

Selama 31tahun Carmi bekerja pada majikan yang sama dan mengaku dirinya tidak pernah dianiaya selama bekerja.

Secara paralel KBRI Riyadh juga akan berunding dengan majikannya untuk meminta hak gaji Carmi yang belum dibayarkan selama 31 tahun.

KBRI Riyadh akan memulangkan Carmi ke Indonesia, segera setelah semua hak-haknya telah dipenuhi oleh majikannya.

SUMBER: KOMPAS.com (Muhamad Syahri Romdhon)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com