Carmi yang berkomunikasi dibantu dengan petugas KBRI, mengaku sudah tidak ingat wajah keluarganya, termasuk nama anggota keluarga lainnya.
Untuk meyakinkan, Ilyas meminta petugas KBRI, Sadullah memperlihatkan jari manis kaki kiri milik Carmi.
Ada tanda lahir Carmi yang sama persis seperti Eti, adik kandung Carmi.
“Baka beli percaya, sikile todokaken. Ditodokakek iya bener. Pada gemuyu kabeh. Iya ana lima jerijie, tapi sijie cilik. Tanda lahire kue. Pada bae ning kene, ning eti. (Kalau tidak percaya tunjukan kakinya. Setelah ditunjukan benar. Pada tertawa semua. Iya, jari jemarinya ada lima, tapi satunya pendek. Tanda lahirnya Carmi. Sama seperti di sini, sama Eti),” kata Ilyas, yang sulit berbahasa Indonesia kepada Kompas.com.
Ilyas berharap, Carmi dapat segera dipulangkan ke tanah air.
Dia mengucapkan terima kasih banyak pada Pemerintah Indonesia dan semua pihak yang sudah membantu menemukan dan membawa pulang Carmi.
Baca juga: Upaya Menyelamatkan Anisa, TKW yang Disiksa Majikan Malaysia hingga Gigi Rontok
Kisah Carmi yang saat ini berusia 48 tahun diunggah di Instagram @kbri_riyadh. Pada unggahan tersebut diceritakan pada bulan Juli 2019, informasi pencarian keluarga terhadap Carmi diterima oleh atase tenaga kerja KBRI Riyadh.
Agustus 2019, Carmi ditemukan tinggal di rumah majikannya di Desa Al Amar, Propinsi Gaseem yang berjarak sekitar 400km dari Riyadh.
Selama 31tahun Carmi bekerja pada majikan yang sama dan mengaku dirinya tidak pernah dianiaya selama bekerja.
Secara paralel KBRI Riyadh juga akan berunding dengan majikannya untuk meminta hak gaji Carmi yang belum dibayarkan selama 31 tahun.
KBRI Riyadh akan memulangkan Carmi ke Indonesia, segera setelah semua hak-haknya telah dipenuhi oleh majikannya.
SUMBER: KOMPAS.com (Muhamad Syahri Romdhon)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.