KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menegaskan dirinya tak pernah melobi penentuan ibu kota negara di Kaltim.
“Saya tidak pernah lobi, saya juga tidak pernah suruh rakyat demo. Saya menyampaikan data riil kondisi di Kaltim,” tegas Isran di hadapan 55 anggota DPRD Kaltim yang baru diangkat sumpah dan janji di kantor DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Kota Samarinda, Senin (2/9/2019).
Baca juga: Api Melahap 30 Hektare Lahan di Berau, Kalimantan Timur
Isran memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Kaltim sebagai lokasi ibu kota negara. Bagi dia, keputusan itu adalah keputusan kenegarawanan.
Isran juga menegaskan tak pernah menjelek-jelekkan wilayah lain hanya karena ambisi ditunjuk sebagai ibu kota negara.
Isran mengatakan, di mana pun ibu kota negara di Pulau Kalimantan, pihaknya tetap akan mendukung.
Ini karena seluruh provinsi di Kalimantan pasti akan merasakan manfaat pembangunan.
Menurut Isran, terpilihnya Kaltim sebagai ibu kota negara berdasarkan hasil kajian yang matang.
Pemerintah pusat telah merencanakan pemindahan itu sejak beberapa tahun belakangan.
"Jadi tidak ujuk-ujuk," tuturnya.
Untuk itu, pemindahan ibu kota negara ke Kaltim harus didukung masyarakat luas, termasuk para legislator yang terpilih periode 2019-2024.
Dengan begitu, pembangunan bisa dikawal bersama pemerintah pusat dan daerah dalam menyukseskan ibu kota negara.
Sebelumnya, Kaltim terpilih sebagai ibu kota negara berdasarkan pengumuman yang disampaikan Jokowi pada Senin (26/8/2019) di Istana negara.
Baca juga: Ini Kata Maruf Amin soal Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur
Jokowi menyebut ibu kota negara dipindah ke sebagian wilayah di Kabupaten Kutai (Kukar) Kartanegara dan Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim.
Dari kabupaten ini, Kecamatan Samboja di Kukar dan Sepaku di PPU digadang-gadang sebagai lokasi ibu kota.
Dua kecamatan ini merupakan pertemuan batas wilayah antara Kukar dan PPU. (Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.