Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Internet Diblokir, Warga Asmat Bingung Tak Ada Hiburan

Kompas.com - 04/09/2019, 05:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

ASMAT, KOMPAS.com – Lumpuhnya akses internet juga dikeluhkan warga Kabupaten Asmat.

Apalagi, jaringan seluler Telkomsel yang satu-satunya bisa masuk ke Papua juga sempat down akibat perusakan kantor Telkom dan BTS-nya.

Karena akses internet di Papua diblokir pemerintah, warga pun “mati gaya”.
Salah satunya dikeluhkan oleh Jefri (26), warga Asmat.

“Bingung mau ngapain lagi di sini kalau tidak ada jaringan internet,” ujar Jefri, saat ditemui Kompas.com, Sabtu (31/8/2019).

Baca juga: Bupati Asmat: Kami Selesaikan Masalah Secara Adat, Bukan di Jalan

“Apalagi, di sini tidak ada tempat hiburan. Paling hiburannya internetan,” lanjut dia.

Jefri juga mengaku kesulitan berkomunikasi dengan saudaranya di luar Papua. Ia merupakan pendatang dari Maluku.

Masih banyak sanak saudaranya yang berada di sana dan sulit berkomunikasi dengannya.

Sulitnya akses komunikasi juga dikeluhkan Kace Unre (60), warga Asmat.

Kace mengatakan, sejak awal pekan lalu, ia kesulitan berkomunikasi dengan keluarganya di wilayah Papua bagian lainnya.

“Baru tadi malam (Jumat 30 Agustus) dapat sinyal. Alhamdulillah bisa bicara dengan keluarga, dengan teman,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika menutup akses internet di wilayah Papua dan Papua Barat sejak Rabu (21/8/2019).

Keputusan ini diambil dengan alasan untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan di sana.

Baca juga: Kasus Rasisme Ditangani Pemerintah, Gubernur Papua Imbau Warga Tak Lagi Demo

Hal ini dilakukan untuk mencegah menyebarnya hoaks yang bisa memperkeruh suasana di sana.

Diketahui, kerusuhan sempat pecah di daerah Manokwari, Papua Barat pada Senin (19/8/2019). Kemudian, berlanjut ke wilayah lain seperti Jayapura dan Timika.

Mereka bahkan membakar bangunan vital daerah serta toko-toko di pinggir jalan.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tindakan persekusi dan rasisme yang dilakukan organisasi masyarakat dan oknum aparat terhadap mahasiswa Papua di Malang, Surabaya, dan Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com