Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KontraS Sebut Kerusuhan di Empat Lawang karena Dugaan Pungli Polisi

Kompas.com - 03/09/2019, 08:29 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KontraS akan mengambil langkah dengan melaporkan dugaa pungli itu kepada Ombudsman. Selain itu, mereka juga mempertanyakan soal penetapan tersangka terhadap Hendi.

Hendi sebelumnya dilaporkan oleh seorang LSM bernama Sariman atas tindakan pengancaman.

“Tidak ada surat penetapan tersangka untuk Hendi atas kasus pengancaman. Kalau ada polisi harus tunjukkan. Untuk sementara kita laporkan dugaan punglinya dulu ke Ombudsman karena itu adalah pemicu awalnya kerusuhan itu," ujarnya.

Terpisah, Direskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alpiani mengaku belum mengetahui adanya laporan warga terkait pungli tersebut.

Yustan mengatakan, mereka saat ini telah menetapkan 14 tersangka atas kasus kerusuhan di Empat Lawang.

“Jangan asal menuding kalau tidak ada bukti. Itukan versi mereka, kalau ada semestanya lapor dong. Laporkan siapa yang melakukan pungli itu,” ucap Yustan.

Ia pun mengaku, versi warga yang menyebutkan bahwa pungli pemicu kerusuhan adalah kasus yang berbeda.

Terlebih lagi saat penangkapan berlangsung empat polisi terluka karena diserang.

“Saat anggota mau nangkap orang, dilakukan perlawanan. Kalau itu (pungli) ada, berarti di luar kasus ini. Kalau awalnya yang lain itu terserah. Yang pasti seandainya tidak ada perlawanan, penyerangan terhadap anggota itu tidak akan terjadi. Dugaan punglinya juga kita belum menerima laporan,” ujarnya.

Baca juga: KPU Sumsel Tunggu Instruksi Pusat untuk Sandingkan Data C1 Pemilu Empat Lawang

Diungkapkan Yustan, kejadian bermula saat empat anggota Polsek Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang melakukan penangkapan terhadap Hendi alias Cendil, yang diduga pelaku pengancaman.

Namun, saat mencari Hendi, petugas bertemu dengan sembilan orang lainnya di lokasi kejadian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com