Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Dapatkan Air, Sambung Paralon Ratusan Meter hingga Gunakan Toples

Kompas.com - 03/09/2019, 06:32 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Uniknya mereka memanfaatkan sumur dengan mengambil air bersih menggunakan toples. Air sedikit demi sedikit diambil untuk memenuhi jeriken yang sudah disiapkan. 

Ketua RT 6 Dusun Batur Turu Wardi Raharjo menceritakan, pemerintah sebenarnya sudah memberikan bantuan sumur bor pada tahun 2014 lalu.

Namun, karena debitnya kecil, pemerintah urung menggunakan mesin untuk menyedot air bersih. Warga pun akhirnya memanfaatkan menggunakan toples untuk mengambil air bersih. 

Toples diikat menggunakan tali, lalu diturunkan ke lubang sekitar 5 inci atau 12,7 sentimeter. Setelah sampai muka air sedalam kurang lebih 7 meter, lalu didorong menggunakan bambu, agar air masuk ke toples.

"Dengan sistem ini, pembagian air bersih malah jadi merata. Jadi siapa yang butuh bisa langsung menimba di sini," ucapnya. 

Warga lainnya, Wardi mengatakan, untuk mengisi 1 jeriken kapasitas 25 liter perlu 27 kali menimba, dengan durasi waktu sekitar setengah jam. Setiap hari dirinya mengambil air pada pagi dan sore hari.

"Kadang harus antri untuk menimba, tapi tidak sampai rebutan juga karena airnya selalu ada," ujarnya. 

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, hingga saat ini anggaran droping sudah menghabiskan Rp 350 juta hingga Rp 400 juta dari anggaran Rp 526 juta.

Diperkirakan, anggaran droping akan habis awal Oktober 2019 nanti.

"Kami berupaya bekerjasama dengan swasta yang membantu air bersih untuk memperluas jangkauan bantuan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com