Ermiyati mengatakan, tidak menghitung keuntungan dan kerugian adalah lebih baik. Dia mencontohkan, pernah ada seseorang yang datang mengaku dulunya pelanggan kantin dan kemudian memberikan sejumlah uang. Namun, Ermiyati menolaknya.
"Tapi dia bilang, sudah lah Bu. Mungkin dulu ada makan kue yang belum dikerah. Saya tolak dan mengembalikannya, tapi dia tak mau. Katanya dia mahasiswa lama yang dulu sering ke sini," katanya.
Baca juga: Atmi Tak Menyangka Kepergian Anaknya ke Warung Jadi Perjumpaan Terakhir...
Menurut Ermiyati dengan harga semurah itu, orang akan berpikir dua kali untuk tidak membayar.
Lalu untungnya berapa, yang jelas, Ermiyati bisa mempekerjakan enam orang dan ada beberapa orang lagi untuk membantu.
"Anak saya juga ada yang jadi dosen, ya dari sini biayanya," katanya.
Lama bergaul dengan mahasiswa, dia pun sangat paham dengan beragam karakter. Ada perbedaan antara mahasiswa dulu dan sekarang.