Di tempat saat ini, sudah ditempati sejak 2018.
"Pindah-pindah itu karena ada renovasi, dibuat jadi ruang kelas dan lainnya lah," ujar Ermiyati.
Namun demikian, Kantin Mem tetap menjadi pilihan banyak mahasiswa USU. Tidak hanya dari FIB, bahkan dari fakultas lain juga menjadi pelanggan tetap di kantin ini.
Orang-orang penting di Kota Medan, kata dia, semasa kuliah juga pernah menjadi pelanggan di sini.
"Ada Yulhasni, yang sekarang di KPU Sumut itu, ada juga Agus Mulia yang sekarang di Balai Bahasa Indonesia (BBI), ada lagi Parulian, banyak lagi lah," katanya.
Dalam berjualan dengan pembeli mayoritas mahasiswa, Ermiyati tak pernah menargetkan hasil.
Berapapun penghasilan setiap hari, dibagikan kepada pekerja yang sudah dianggapnya sebagai saudara. Selebihnya dibelanjakan untuk bahan-bahan masakan keesokan hari.
Menurutnya, menu yang disajikan pun sebenarnya biasa saja. Tak beda dengan rumah makan lainnya.
Bedanya, Ermiyati memberi harga yang bersahabat untuk mahasiswa. Misalnya, untuk nasi putih hanya Rp 6.000, teh manis dingin Rp 2.000, aneka kue seperti bakwan dan pisang goreng Rp 500, air mineral Rp3.000, dan lainnya.