JAYAPURA, KOMPAS.com - Situasi keamanan di Kota Jayapura, Papua, kini telah berangsur kondusif pascakerusuhan pada 29 Agustus.
Berbagai lini perekonomian mulai kembali beroperasi, termasuk juga penyaluran bahan bakar minyak (BBM) yang sempat terhenti selama satu hari.
Pendistribusian BBM dari Terminal BBM (TBBM) Jayapura ke sejumlah SPBU dan titik lainnya masih harus menggunakan pengawalan dari aparat keamanan.
"Penyaluran itu dikawal oleh marinir. Jadi kita konvoi truk-truk tangki keluar bersamaan," ujar Unit Manager Communication, Relation and CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, di Jayapura, Minggu (1/9/2019).
Baca juga: 7 Fakta Terbaru Pasca-kerusuhan Jayapura, Tetapkan 30 Tersangka hingga Perekonomian Mulai Berjalan
Setelah sempat menghentikan penyaluran pada 30 Agustus, volume pendistribusian BBM pada Sabtu (31/8/2019) meningkat dari biasanya.
"Kemarin kita menyalurkan sampai tiga kloter, mulai pukul 10.00 sampai malam hari 21.30 WIT kita baru bergerak menyalurkan," kata Brasto.
Dari sisi lembaga penyalur, sebagian besar SPBU sudah kembali beroperasi, kecuali di lokasi yang dianggap belum aman.
"Mulai Sabtu, SPBU-SPBU kita buka dari 12 SPBU se-Kota dan Kabupaten Jayapura, yang 10 beroperasi, 1 SPBU sementara di Waena belum buka karena pertimbangan keamanan. Kemudian SPBU APO memang sedang renovasi," tuturnya.
Brasto menyebut, sudah 682 KL BBM tersalurkan untuk SPBU, depot pengisian pesawat udara di sentani (Avtur), dan pembangkit listrik milik PLN.
Baca juga: Tanggal 3 September, Diperkirakan Masih Ada Demo di Kota Jayapura
Sementara Yohan Sombuk, Manager Operasional SPBU Nagoya menyebut, konsumsi BBM meningkat pascakerusuhan.
"Karena SPBU sempat tutup sehari, jadi banyak kendaraan yang isi bensinya habis. Mereka langsung isi full," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.