KOMPAS.com - Bentrokan dua kelompok terjadi di Desa Loki, Kecammatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, Sabtu (31/8/2019).
Bentrokan tersebut melibatkan ratusan warga yang berasal dari dua dusun yang berbeda, yakni Dusun Iha dan Dusun Tanah Goyang.
Satu orang warga dilaporkan terkena panah di dada dan satu petugas kepolisian terluka terkena lemparan batu.
Berikut 5 fakta dari bentrok di Pulau Seram:
Zain Syaiful Latukaisupy, Kepala Desa (Raja) Negeri Iha, dianiaya sejumlah oknum pemuda di Dusun Tanah Goyang, Desa Loki.
Zain dianiaya setelah mobil Toyota Avanza yang dikendarainya menabrak seorang bocah berusia 6 tahun saat melintas di dusun tersebut pada Jumat (30/8/2019) malam.
Setelah penganiayaan tersebut, warga Desa Lha bersama pemerintah desa menggelar rapat untuk menyikapi insiden penganiayaan tersebut.
“Warga meminta agar pelaku penganiyaan terhadap Raja Negeri Iha segera di tangkap pihak keamanan dalam waktu 1×24 jam dan kalau hal tersebut tidak dipenuhi maka masyarakat Desa Iha akan menunjukan sikapnya,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamd Roem Ohoirat, Sabtu (31/8/2019).
Baca juga: Kades Dianiaya, Warga Dua Desa di Pulau Seram Bentrok
Mereka bergerak menggunakan sejumlah kendaraan darat dan juga speedboat.
Setibanya di perbatasan Dusun Tanah Goyang kedua massa yang telah berhadapan langsung terlibat saling lempar.
Menurut Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamd Roem Ohoirat, hal tersebut dilakukan karena warga emosi karena pelaku penganiayaan tidak juga ditangkap.
“Ada sekitar 500 warga yang berkumpul di Dusun Uhe, lalu mereka bergerak menyerang Dusun Tanah Goyang,” katanya.
Baca juga: Bentrok Dua Desa di Pulau Seram, Seorang Warga Terkena Panah di Dada
Korban yang terluka di bagian kiri karena terkena anak panah langsung dilarikan ke RSUD Piru untuk menjalani penanganan medis.