Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sesal Terucap dari Istri yang Bakar Jasad Suami dan Anak karena Utang Miliaran

Kompas.com - 31/08/2019, 15:46 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com — AK (45), istri yang membakar jasad suami dan anak tirinya sendiri, yaitu Edi Candra Purnama (54) dan Mohammad Adi Pradana (23), di dalam mobil akhirnya mengaku menyesal. 

"Saya menyesal," katanya seperti dikutip dari Kompas TV, Jumat (30/8/2019). 

Berdasar penyelidikan polisi, AK mengalami frustrasi gara-gara terlilit utang hingga Rp 10 miliar. Lalu AK diduga sakit hati terhadap suaminya, Edi, yang menolak permintaan dirinya untuk menjual rumah agar bisa melunasi utangnya. AK pun jadi gelap mata. 

Setelah itu, nalar masyarakat seakan terenyak ketika AK nekat melampiaskan amarahnya dengan menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa sang suami dan anak tirinya. 

Menurut dosen psikologi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Laelatus Syifa SA, MPsi, tekanan ekonomi yang berlarut-larut sangat dimungkinkan memicu tindakan agresif seseorang.

"Tentu saja permasalahan finansial yang tidak kunjung selesai bisa menyebabkan tekanan psikologis berkepanjangan, yang membuat satu sama lain menjadi lebih sensitif, mudah sakit hati, dan mudah memicu ke tindakan agresif," kata Laelatus kepada Kompas.com, Kamis (29/8/2019).

Baca juga: Fakta Terkini Istri Bunuh Suami dan Anak Tiri, Tak Mampu Eksekusi Sendiri hingga KV Sakit Hati

Diberitakan sebelumnya, di hadapan polisi AK mengaku sakit hati karena sempat diancam oleh Edi ketika meminta izin untuk menjual rumah.

"Istri ini berinisial Aulia mempunyai utang. Kemudian dia ingin menjual rumahnya. Tapi suami ini (Edi) mempunyai anak jadinya tidak setuju dan dia mengatakan kalau menjual rumah ini, 'kamu (AK) akan saya bunuh'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Selasa (27/8/2019).

Sementara itu, setelah pembunuh bayaran mengeksekusi Edi dan Adi, AK bersama KV lalu membakar kedua jasad tersebut di sebuah mobil di daerah Cidahui, Sukabumi, untuk menghilangkan jejak. 

KV, anak kandung AK, diketahui mengalami luka bakar saat membakar ayah dan saudara tirinya tersebut.

Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Istri Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Suami dan Anak Tirinya

Proses olah tempat kejadian perkara temuan dia jenazah dalam mobil terbakar oleh anggota kepolisian di Cidahu, Sukabumi,Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).KOMPAS.com/BUDIYANTO Proses olah tempat kejadian perkara temuan dia jenazah dalam mobil terbakar oleh anggota kepolisian di Cidahu, Sukabumi,Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).

Sementara itu, polisi telah membeberkan bahwa asal muasal AK terlilit utang ialah saat usaha restorannya bangkrut. Utang pun semakin menumpuk ketika AK diketahui juga bermain kartu kredit atau GC tunai.

"Dia mau usaha restoran tapi gagal, sedangkan AK ini banyak bermain di kartu kredit atau GC tunai. Karena itu dia mengalami kebangkrutan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Mapolda Jabar, Jumat (30/8/2019).

Selain itu, kurangnya komunikasi positif dengan keluarga dalam masalah yang dihadapi AK diduga menjadi pemicu sakit hati AK yang berujung aksi pembunuhan sadis.

"Namun, tetap saja bahwa tindakan pembunuhan pasangan biasanya dimulai dari kekerasan (entah siapa yang mulai) bisa berupa kekerasan psikologis maupun fisik, sifatnya bisa timbal balik atau salah satunya," kata Laelatus.

Baca juga: Wajah Ditutup Masker dan Jaket Hitam, AK Otak Pembunuhan Suami dan Anak Tiri Tiba di Polda Metro Jaya

Sementara itu, dalam penyelidikan kasus AK itu terungkap banyak fakta yang membuat banyak orang mengernyitkan dahi dan bertanya, mengapa AK tega melakukan itu?

"Cinta itu energi, energi itu tidak musnah, tapi bisa berubah dalam bentuk arah yang lain misal kebencian, dengan tenaga yang sama-sama besar, dulu mungkin saling mencintai, energinya digunakan saling melindungi. Namun, seiring berjalannya waktu dan situasi, energi bisa berubah menjadi kebencian untuk menghancurkan," ujar Laelatus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com