Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTB Bantah Mahasiswa yang Dikirim ke Korea Selatan Telantar

Kompas.com - 31/08/2019, 11:55 WIB
Karnia Septia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, membantah para mahasiswa yang dikirim ke Korea Selatan telantar. Dia memastikan 18 orang mahasiswa tinggal di asrama kampus dan tetap mendapatkan makan layak.

"Tidak benar bahwa mereka telantar itu agak ngaco aja," kata Gubernur Zulkieflimansyah, ditemui di Kantor Gubernur, Jumat (30/8/2019).

Sebelumnya beredar kabar bahwa mahasiswa NTB telantar di Korea Selatan.

Menurut Zul, para mahasiswa ini belum bisa masuk kelas karena terkendala bahasa.

Untuk bisa masuk kuliah di Chodang University, mahasiswa Indonesia harus mampu mencapai level tiga tes bahasa Korea. Namun sebagian besar mahasiswa baru mencapai level satu. 

"Belum masuk kuliah, bukan enggak kuliah tapi persiapan bahasa. Karena menurut orang Korea nanti salah obat, kalau nggak ngerti bahasa," kata Gubernur Zul.

Baca juga: Selain LPDP, Ini 5 Program Beasiswa yang Diburu Banyak Orang

Sebelum tes, mahasiswa yang sebagian besar merupakan tenaga kesehatan perawat peraih beasiswa S1 ini berada di Korea Selatan selama enam bulan.

Enam bulan mereka manfaatkan untuk belajar bahasa Korea, tetapi setelah tes belum ada yang mampu mencapai level tiga yang disyaratkan. Para mahasiswa hanya berbekal bahasa Inggris, sehingga kesulitan beradaptasi dengan bahasa Korea di sana.

Gubernur Zul mengatakan, skema awal yang ditawarkan mereka bisa kuliah sambil bekerja paruh waktu menjadi perawat. Dengan begitu mahasiswa bisa menambah biaya kuliahnya.

Dia pun sudah mengutus Kepala Dinas Kesehatan NTB dan Direktur RSUD NTB untuk memastikan kondisi kampus yang akan jadi tempat study mahasiswa. Setelah semua dicek, barulah dilakukan seleksi dan pengiriman mahasiswa.

"Tapi pas sampai di sana, harapan yang dijanjikan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Tapi enggak sampai menderita. Mereka tetap di asrama," kata Gubernur Zul.

Gubernur Zul memastikan pemerintah provinsi bertanggung jawab. Dia telah mengutus Kepala Dinas Kesehatan NTB ke Korea untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Menurut Zul, masalah ini masih bisa diatasi.

Baca juga: Beasiswa LPDP 2019 Dokter Spesialis Sudah Dibuka, Lihat Informasi Lengkap di Sini

"Kalau menurut kami sih masalahnya bisa diatasi. Kalaupun Chodang tidak bisa menyediakan yang dijanjikan ya kita pindah kampus yang sesuai dengan bidang teman-teman," kata Gubernur Zul.

Gubernur Zul mengakui, kasus ini menjadi pelajaran untuk lebih berhati-hati lagi dalam mengirim mahasiswa.

Pengiriman mahasiswa yang akan belajar ke luar negeri harus melalui lembaga yang profesional seperti Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB.

"Kami tidak tutup mata, mungkin kami akan carikan kesempatan lain kalau passion-nya masih sekolah untuk beasiswa, mereka akan jadi prioritas utama, apakah ke Malaysia ataupun negara-negara lain," kata Gubernur Zul.

Gubernur Zul menambahkan, selama ini pemerintah provinsi NTB telah mengirimkan mahasiswa untuk belajar di luar negeri seperti Polandia, Malaysia, China, Taiwan juga Korea. Semuanya melalui LPP dan cukup berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com