Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini Istri Bunuh Suami dan Anak Tiri, Tak Mampu Eksekusi Sendiri hingga KV Sakit Hati

Kompas.com - 31/08/2019, 08:05 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Setelah polisi berhasil menangkap AK otak pelaku pembunuhan terhadap suaminya Edi Candra Purnama (Pupung) dan anak tirinya Mohamad Adi Pradana (Dana), fakta demi fakta baru mulai terungkap.

Diketahui, motif tersangka AK yang tega menghabisi nyawa suami dan anak tirinya karena terlilit utang sebesar Rp 10 miliar, utang tersebut disebabkan karena usahanya yang gagal dan perilaku AK banyak menggunakan kartu kredit.

Kepada polisi, AK mengaku menyewa pembunuh bayaran karena tak sanggup menghabisi suami dan anak tirinya sendirian.

Sementara itu, empat pembunuh bayaran atau eksekutor yang disewa tersangka AK untuk membunuh suami dan anak tirinya yang dibakar di Sukabumi merupakan para petani.

Berikut fakta terkini istri bunuh suami dan anak tiri:

1. Usaha restoran gagal, banyak bermain GC tunai

Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi (tengah) saat konferensi pers di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat,Rabu (28/8/2019).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi (tengah) saat konferensi pers di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat,Rabu (28/8/2019).

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebut, utang sebesar Rp 10 miliar tersangka AK dikarenakan usahanya yang gagal, selain itu perilakunya yang banyak menggunakan kartu kredit.

"Dia mau usaha restoran tapi gagal, sedangkan AK ini banyak bermain di kartu kredit atau GC tunai. karena itu dia mengalami kebangkrutan," kata Nasriadi di Mapolda Jabar, Jumat (30/8/2019).

Baca juga: Ini Sebab AK, Otak Pembunuhan Suami dan Anak Tiri, Berutang hingga Rp 10 Miliar

2. Baru bayar 170 juta untuk eksekutor

Kepala Polres Sukabumi AKBP NasriadiKOMPAS.com/BUDIYANTO Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi

Sambung Nasriadi, dari hasil keterangan perbankan, AK telah mengeluarkan Rp 170 juta untuk membayar eksekutor tersebut.

Pembayaran eksekutor ini dilakukan secara bertahap.

"Ada Rp 68 juta di salah satu bank, Rp 90 juta di bank lain kemudian ada yang tunai untuk si dua eksekutor yang telah membantu dia dengan jumlah 10 juta rupiah untuk ongkos pulang jadi bertahap ada yang dua puluh, empat puluh," katanya.

"Karena alasan si DPO ini (RD) akan membeli biaya operasional membeli senjata dan lain-lain, jadi mereka dijanjikan 500 juta iming-iming, yang sudah dibayar sekitar 170 jutaan," katanya.

Baca juga: Fakta di Balik Istri Bunuh Suami dan Anak Tiri, Diberi Obat Tidur hingga Sempat Bakar Rumah

3. Empat pembunuh bayaran berprofesi petani

Ilustrasi petaniKOMPAS TV/ Muhamad Syahri Romdhon Ilustrasi petani

Nasriadi mengungkapkan bahwa empat pembunuh bayaran atau eksekutor yang disewa tersangka AK untuk membunuh suami dan anak tirinya yang dibakar di Sukabumi merupakan para petani.

"Keseharian eksekutor ini petani di daerah Lampung Timur," ungkap Nasriadi.

Seperti diketahui, AK, otak pembunuhan ini menyewa empat eksekutor berinisial AG, ada SG, RD dan AL.

Namun pada pelaksanaanya hanya dua eksekutor yang ikut membunuh korban yakni AG dan SG.

Baca juga: 4 Pembunuh Bayaran yang Disewa AK untuk Bunuh Suami dan Anak Tiri Berprofesi Petani

4. Mantan asisten rumah tangga AK

Tersangka AK (45) mengenakan pakaian warna orange digiring sejumlah anggota polisi di Polres Sukabumi di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (28/8/2019).KOMPAS.com/BUDIYANTO Tersangka AK (45) mengenakan pakaian warna orange digiring sejumlah anggota polisi di Polres Sukabumi di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (28/8/2019).

Dijelaskan Nasriadi, dari keempat eksekutor yang disewa AK untuk mengahabisi suami dan anakk tirinya berinisial RD merupakan mantan asisten rumah tangganya.

"RD bekas asisten rumah tangga yang pernah bekerja d tempat dia," katanya.

motif pembunuhan ini dilatar belakangi persoalan keluarga dan utang-piutang.

Baca juga: 2 Pembunuh Bayaran yang Disewa AK untuk Bunuh Suaminya adalah Buruh

5. Tak mampu habisi suami dan anak tirinya sendirian

IlustrasiKompas Ilustrasi

Adapun alasan AK menyewa keempat eksekutor ini karena merasa tidak mampu untuk menghabisi suami dan anak tirinya sendirian.

"Yang jelas istri tak mungkin melawan suami secara fisik makanya dia menyewa orang untuk membantu melakukan pembunuhan ini," katanya.

Meski begitu, AK mengenal kebiasaan para korban mulai dari minum jus, yoga, hingga suaminya memiliki kemampuan beladiri silat.

Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Istri Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Suami dan Anak Tirinya

6. KV sakit hati kepada Dana

IlustrasiThinkstock Ilustrasi

Pada saat perencanaan pembunuhan korban Edi Candra Purnama dan Mohamad Adi Pradana alias Dana pun, kata Nasriadi, KV tidak dipaksa ibunya AK.

"Kevin (KV) enggak ada (pemaksaaan) dia juga merasa sakit hati karena merasa terusir dari rumah tersebut. karena Kevin kan ingin tinggal bersama mereka di situ tapi akhirnya karena ketidakcocokan akhirnya Kevin dan adiknya pindah ke apartemen," kata Nasriadi.

Kebencian KV kepada korban Dana pun memang sudah cukup lama terjadi, bahkan kata-kata yang tak pantas sempat tersiar di media sosial.

"Kebencian antara Dana dan Kevin (KV) ini sudah sangat lama. Bahkan di medsos kata-kata nya kalau anak gua, lu gua bunuh untung bukan anak gua," jelasnya.

Baca juga: Ini Peran KV Dalam Pembunuhan Ayah dan Anak yang Jasadnya Dibakar di Sukabumi

7. Alamai luka bakar 35 persen

Ilustrasi luka bakarPositiveFocus Ilustrasi luka bakar

KV anak dari AK (45), otak pembunuhan berencana terhadap Edi Candra Purnama alias Pupung dan Mohamad Adi Pradana alias Dana.

Masih menjalani perawatan di RS Pertamina, Jakarta karena mengalami luka bakar hingga 35 persen.

Luka bakar ini dialaminya saat membakar mobil berisi dua jasad korban di Cidahu, Sukabumi.

"KV pun ikut terbakar sebanyak 35 persen di bagian muka, rambut, tangan dan kaki," kata Nasriadi. 

Baca juga: Tersangka KV Menderita Luka Bakar 35 Persen Saat Bakar Jasad Ayah dan Anak di Sukabumi

Sumber: KOMPAS.com (Agie Permadi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com