Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Demonstran Dipulangkan, Kota Jayapura di Papua Mulai Kondusif

Kompas.com - 31/08/2019, 02:01 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Setelah kurang lebih 3 hari 2 malam terjebak di kantor Gubernur Papua, akhirnya sekitar 1.000 pendemo dipulangkan aparat TNI dan Polri, Sabtu (31/8/2019) sekitar pukul 03.00 WIT dini hari.

Diketahui, massa pendemo terpaksa mendiami kantor Gubernur Papua sejak menggelar aksi unjuk rasa, Kamis (29/8/2019), lantaran takut menghadapi massa dari masyarakat korban anarkistis para pendemo.

Dari pantauan Kompas.com, sejak Jumat (30/8/2019) malam, setidaknya 11 unit truk milik TNI dan Polri dikerahkan untuk mengantarkan massa ke rumah mereka masing-masing.

Setidaknya, mobil truk yang mengangkut massa harus lima kali pulang balik Perumnas III Waena-Kantor Gubernur Papua, untuk bisa mengantarkan mereka ke lokasi titik temu semula.

Baca juga: Cegah Konflik Horizontal, Aparat Patroli Besar-Besaran di Kota Jayapura Malam Ini

Tak sedikit dari massa pendemo yang diperiksa aparat TNI dan Polri terjaring membawa barang-barang hasil jarahan dari toko-toko di Kota Jayapura.

Sementara dari pantauan Kompas.com di sepanjang jalan Entrop-Kota Jayapura, jalanan tanpak sepi dan masyarakat berjaga-jaga di wilayah masing-masing.

Sampai saat ini, Jalan Raya Kelapa II Entrop, Distrik Jayapura Selatan, masih ditutup oleh masyarakat setempat.

Mereka tak ingin membubarkan diri pasca-pembakaran beberapa ruko dan kios yang menjadi mata pencarian masyarakat setempat.

Kota Jayapura berangsur kondusif

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Albert Rodja mengungkapkan, kondisi di Kota Jayapura saat ini sudah terkendali dan berangsur kondusif.

Namun ia menilai masih ada masyarakat yang berjaga-jaga di lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing guna mencegah adanya sekelompok warga yang kembali membuat anarkistis.

“Untuk mencegah terjadinya konflik horizontal. Kami sudah melakukan penyekatan, bagi masyarakat orang asli Papua dan masyarakat pendatang atau nusantara. Selain itu kami juga memberikan imbauan-imbauan, melalui jalur agama maupun fungsi Binmas,” katanya ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler, Jumat (30/8/2019) malam.

Rodja berharap kelompok masyarakat yang bertikai untuk mempercayakan penyelesaian permasalahan ini kepada Polri dan TNI.

“Kami meminta kepada masyarakat nusantara atau pendatang dan dari Papua, untuk bersama-sama kita menjaga Papua ini tetap dalam kondisi damai,” pintanya.

Keamanan dipercayakan ke TNI dan Polri

Ketua Fraksi Golkar DPR Papua, Ignasius Mimin mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang sudah memberikan perlindungan kepada massa pendemo yang mayoritas masih mahasiswa.

“Saya sebagai wakil rakyat mengucapkan terima kasih telah menjaga keamanan adik-adik mahasiswa, hingga mereka kini sudah kembali ke rumah mereka masing-masing,” ucap Ignasius yang telah dua hari ini menemani massa pendemo.

Ignasius menyerahkan kepada TNI dan Polri untuk mengembalikan kondisi keamanan Kota Jayapura, secara umum Papua.

“Kenyataannya hanya TNI dan Polri yang dengan kesabaran dan kebesaran hatinya mengurus adik-adik mahasiswa. Di samping aparat juga berjaga-jaga di lingkungan masyarakat dan objek vital. Kita berharap hal ini tak terulang lagi,” harapnya.

Baca juga: Kapolda Papua Ungkap Penyebab Massa Pendemo di Jayapura Jadi Brutal

Diketahui, sebelumnya, tak ada satu pun perwakilan pemerintah Provinsi Papua yang menerima unjuk rasa ribuan mahasiswa di kantor Gubernur Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com