Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Senyap Pengembang Properti Cari Lahan di Ibu Kota Baru, Ada yang Sudah Transaksi

Kompas.com - 30/08/2019, 20:34 WIB
Zakarias Demon Daton,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Sejak Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dipilih menjadi ibu kota baru, banyak pengembang dan pengusaha properti bergerilya di dua daerah ini.

Mereka mencari lahan untuk bisnis hunian. 

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Kaltim, Bagus Susetyo mengungkapkan, banyak pengembang besar dari Jakarta, Bandung, Sumatera sudah masuk ke lokasi sekitar ibu kota negara.

"Cari lahan. Ini dilakukan dengan hati-hati dan senyap," ungkap Bagus di Samarinda, Kaltim, Jumat (30/8/2019).

Baca juga: Penajam Paser Utara Jadi Ibu Kota Baru, Bupati Diberi Tepung Tawar

Bagus mengaku sudah mendengar informasi ini jauh-jauh hari sebelum dan setelah penetapan ibu kota negara.

"Ada pergerakan di lokasi. Ada yang sudah lakukan survei, ada yang sudah transaksi. Itu hal yang wajar. Pengembang dan nonpengembang akan mengarah ke lahan di sekitar ibu kota negara," ujar Bagus.

Bagus mengatakan, ada beberapa pengembang raksasa sudah masuk. Seperti Agung Podomoro, Ciputra, Sinar Mas Land, dan beberapa lagi.

Mereka bahkan telah beroperasi lama di Samarinda dan Balikpapan kurang lebih 10 tahun lalu. Bahkan sebagian pengembang sudah memiliki lahan di sekitar ibu kota. 

"Pengembang lokal punya lahan sekitar 40 hektar itu ada. Yang besar itu kisaran 40-200 hektar untuk pengembang besar," jelasnya.

Baca juga: Terpilih Jadi Ibu Kota Negara, Ini Tanggapan Ketua DPRD Kutai Kartanegara

Dia memprediksi tahun depan para pengusaha properti sudah mulai membangun. Karena saat ini mereka sedang mempersiapkan lahan serta infrastruktur pendukung. Seperti akses jalan, listrik, air bersih dan lainnya.

"Saya kira listrik aman, tapi air bersih ini yang agak sulit untuk daerah sekitar yang sedikit jauh dari permukiman warga," ujarnya.

Saat ini, kata Bagus sebagian besar pengembang sudah promosi hunian apartemen di Balikpapan seperti Agung Podomoro.

Ada kemungkinan masuk ke Samarinda. Karena dua kota ini akan jadi penyangga ibu kota negara dengan kelengkapan infrastruktur yang cenderung memadai ketimbang kabupaten lain.

Bagus berharap pemindahan ibu kota negara ini akan menjadi magnet bagi geliat bisnis properti. 

Karena, sejak lima tahun belakangan bisnis properti di Samarinda cenderung turun karena harga batu bara yang tidak stabil.

Disinggung soal kenaikan harga rumah, Bagus menyebut akan berlaku hukum pasar. Semakin banyak permintaan semakin naik harga.

Plh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Timur H Eddy Gunawan mengatakan, sejauh ini belum ada usulan izin pembangunan di sekitar lokasi ibu kota negara.

"Masih sama seperti dulu. Tapi kalau usulan izin kami layani sejauh memenuhi aturan main," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com