Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Ini Alasan Istri Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Suami dan Anak Tirinya

Kompas.com - 30/08/2019, 13:22 WIB
Agie Permadi,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Edi Candra Purnama dan Mohamad Adi Pradana alias Dana menjadi korban pembunuhan yang dilakukan AK, istri yang juga ibu tiri Dana.

AK ditangkap karena merupakan otak pembunuhan ayah dan anak tersebut, dengan menyewa empat eksekutor yang berprofesi petani di wilayah Lampung.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menyebutkan, keempat eksekutor berinisial AG, SG, RD, dan AL.

Baca juga: Tersangka KV Menderita Luka Bakar 35 Persen Saat Bakar Jasad Ayah dan Anak di Sukabumi

 

Namun, pada pelaksanaannya, hanya dua eksekutor yang ikut membunuh korban yakni AG dan SG.

Dari keempat eksekutor ini, salah satu eksekutor berinisial RD merupakan mantan asisten rumah tangga AK.

"RD bekas asisten rumah tangga yang pernah bekerja di tempat dia," katanya.

Adapun alasan AK menyewa keempat eksekutor ini karena merasa tidak mampu untuk menghabisi suami dan anak tirinya sendirian. 

"Yang jelas istri tak mungkin melawan suami secara fisik makanya dia menyewa orang untuk membantu melakukan pembunuhan ini," kata Nasriadi di Mapolda jabar, Jumat (30/8/2019).

Meski begitu, AK mengenal kebiasaan para korban mulai dari minum jus, yoga, hingga suaminya memiliki kemampuan beladiri silat.

Sebelum mengeksekusi, keduanya dilumpuhkan obat tidur dosis tinggi, lalu dibekap hingga dilakukan pemukulan.

Setelah dipastikan tewas, pelaku dan para eksekutor sempat merencanakan pembakaran rumah dan jasad korban untuk menutupi jejaknya, namun gagal lantaran yang terbakar hanya sebagian rumah.

Baca juga: Ini Alasan Sukabumi Dipilih Jadi Lokasi Pembuangan dan Pembakaran Ayah dan Anak

Akhirnya, dua korban dibawa AK dan KV ke Cidahu pada Minggu (25/8/2019) sekira pukul 07.00 Wib.

Tersangka AK kemudian membeli bensin di dekat lokasi tempat kejadian dan menyerahkan ke anaknya KV untuk membakar mobil tersebut.

Namun KV ikut terbakar sehingga AK melarikannya langsung ke RS pertamina.

Sementara itu, mobil berisi dua mayat yang terbakar itu diketahui warga pada Minggu (25/8/2019) di Kampung Cipanengah Bondol, RT 01/04 Desa Pondok Kaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. 

Polisi yang melakukan serangkaian penyelidikan, akhirnya berhasil mengungkap otak pembunuhan tersebut yakni AK dan anaknya KV.

Keduanya ditangkap  di Jakarta, Senin (26/8/2019).

Sementara dua eksekutor berinisial SG dan AG berhasil ditangkap tim gabungan Polda Jabar dan Polda Metro Jaya di wilayah Lampung. Kini polisi masih memburu dua pelaku lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com