Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jayapura Mengutuk Aksi Demo yang Menimbulkan Kerusuhan

Kompas.com - 30/08/2019, 11:35 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano menilai, aksi demo yang dilakukan massa di Kota Jayapura, Kamis (29/8/2019), bukan lagi sebagai ajang menyampaikan pendapat.

Benhur menilai aksi tersebut murni tindakan anarkis karena menyebabkan kerusuhan.

Menurut Benhur, menyampaikan pendapat atau protes terkait adanya kasus dugaan rasial yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, seharusnya cukup satu kali.

Benhur menilai, aksi yang dilakukan berulang kali, bukan lagi sebagai penyampaian pendapat.

“Kalau sudah demo, ya sudah satu kali. Lalu sampaikan ke Pemerintah Provinsi Papua. Dan aksi sebelumnya sudah disampaikan dan ditindaklanjuti Panglima dan Kapolri,” ujar Benhur ketika menemui masyarakat di Pertigaan Entrop, Kota Jayapura, Jumat (30/8/2019).

Benhur menilai, aksi yang dilakukan berulang kali apalagi sampai berujung kerusuhan, bukan lagi sebagai penyampaian pendapat.

“Ini bukan lagi penyampaian aspirasi. Ini sudah merusuh dan anarkis. Saya tidak setuju,” kata Benhur.

Baca juga: Massa Aksi Demo Jayapura yang Menginap di Kantor Gubernur Papua Dipulangkan Aparat

Benhur bahkan mengutuk keras masyarakat pengunjuk rasa yang melakukan tindakan anarkis, yang mengakibatkan lumpuhnya aktivitas di Kota Jayapura.

“Saya mengutuk perbuatan mereka. Harusnya tidak boleh ada anarkis. Kalau menyampaikan aspirasi, disampaikan secara damai, didampingi aparat. Jangan malah membantai orang yang tak bersalah,” kata Benhur.

Benhur menegaskan, selaku pemimpin di Kota Jayapura, dia bertanggung jawab terhadap keamanan masyarakat yang mendiami ibukota Provinsi Papua tersebut.

“Saya tegaskan, bertanggung jawab terhadap keamanan di kota ini,” ujar Benhur.

Di tempat yang sama, Wakapolres Kota Jayapura Kompol Heru Hidayanto menegaskan, pihaknya menjamin keamanan di Kota Jayapura.

“Atas nama Kapolda dan Kapolres, saya sampaikan menjamin keamanan bagi seluruh masyarakat di Kota ini. Bahkan pimpinan Polri sudah mengirim 1.200 pasukan Brimob Nusantara ke Papua, untuk membantu keamanan,” kata Heru.

Baca juga: Demo dan Kerusuhan di Jayapura, Berikut Daftar Bangunan yang Hangus Terbakar

Masyarakat di Kawasan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, menyayangkan tidak adanya aparat keamanan yang berjaga-jaga saat masyarakat yang menggelar demo melakukan aksi anarkis.

Massa merusak dan melakukan pembakaran di kawasan perekonomian dan tempat penyimpanan barang tersebut.

"Kini mata pencaharian kami sudah hilang akibat dibakar. Makanya kami berjaga-jaga sendiri, lantaran tak ada pihak keamanan hingga pagi hari ini, yang berjaga-jaga,” ungkap salah seorang masyarakat saat bertemu dengan Wali Kota Jayapura.

Sebelumnya, massa menggelar aksi unjuk rasa menyikapi dugaan tindakan rasial terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

Massa membakar ruko, perkantoran dan gedung pemerintah.

Selain itu, massa juga membakar kendaraan roda dua dan roda empat, serta melakukan perusakan.

Kondisi itu membuat aktivitas di Kota Jayapura lumpuh total.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com