Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Aniaya Murid di Lumajang Viral, Polisi Pilih Jalur Mediasi

Kompas.com - 29/08/2019, 21:50 WIB
Ahmad Faisol,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Belakangam viral di media sosial soal penganiayaan guru terhadap murid di Lumajang, Jawa Timur.

Namun polisi enggan membawa kasus ini ke meja hijau. Polisi lebih memilih langkah mediasi.

Kapolres Lumajang AKBP Muh Arsal menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Juli 2019 di SMP Muhammadiyah Jatiroto, Kecamatan Jatiroto, Lumajang.

Tapi peristiwa tersebut baru-baru ini viral di media sosial dan dibagikan di grup-grup WhatsApp dan Facebook.

Para netizen pun menyayangkan tindakan yang dilakukan oknum guru tersebut kepada muridnya.

Baca juga: Lagi Mengajar, Seorang Guru SMP Mendadak Dikirimi Video Porno via WhatsApp

Salah satunya dari akun Aldi yang menulis: "Ini guru se enaknya mukul anak orang....hai guru kamu itu sudah di gaji oleh pemerintah..jangan se enaknya mukul anak orang."

Oknum guru yang melakukan tindakan tersebut bernama Herna Wahyu Purbowo (45), guru SMP Muhammadiyah Jatiroto.

Sedangkan korbannya berinisial MF (15), warga Desa Kaliboto Kidul Kecamatan Jatiroto.

Mendengar kejadian tersebut, Kapolres Lumajang langsung menurunkan tim untuk melakukan investigasi terhadap video yang viral di media-media sosial.

Kapolsek Jatiroto dan Katim Cobra Polres Lumajang ditugaskan untuk mendatangi rumah korban.

"Dalam investigasi tersebut diketahui bahwa tindakan yang dilakukan Herna sebenarnya bertujuan untuk mendisiplinkan MF," katanya, Kamis (29/8/2019).

Menurut Arsal, Herna melakukan tadinya ingin mendisiplinkan anak didiknya agar menjadi anak yang lebih baik dan bisa berubah, hanya saja caranya yang salah.

"Polisi sebenarnya menyayangkan tindak kekerasan tersebut," tandas Arsul.

Pihaknya menghindari penyelesaian melalui jalur pidana, dan lebih memilih mediasi antara kedua belah pihak. Kapolsek ditunjuk sebagai mediator.

“Alhamdulillah, jiwa besar dari pihak keluarga korban untuk memaafkan oknum guru tersebut saya apresiasi," kata Arsul.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com