Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kelebihan Bandara Baru Yogyakarta yang Ditinjau Jokowi

Kompas.com - 29/08/2019, 13:39 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Presiden RI Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana mendarat di Bandar Udara Yogyakarta International Airport di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Presiden datang bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Panjaitan.

Tiba pukul 09.40 dengan pesawat kepresidenan, Jokowi langsung meninjau progres pembangunan YIA.

Baca juga: Tinjau Bandara Internasional Yogyakarta, Jokowi Harap Wisman Meningkat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menyambut Presiden Jokowi beserta rombongan dan langsung memamerkan kemajuan cepat dari pembangunan ini, baik airside yang sudah jadi 100 persen hingga kemungkinan kelarnya seluruh fisik dan infrastruktur di YIA pada Desember 2019.

Faik menyampaikan, keseluruhan bandara tengah berada pada progres 76 persen pembangunan fisik.

Bandara ini memiliki banyak kelebihan, salah satunya terminal bandara mampu melayani 20 juta penumpang per tahun, jauh melebihi Bandara Adisutjipto yang hanya memiliki kapasitas 1,8 juta penumpang.

Selain itu, dari sisi udara (airside) sudah selesai 100 persen hanya dalam tempo 8 bulan.

"Biasanya 3 tahun 5 tahun di sini hanya 8 bulan terealisasi. Hanya terjadi di zaman Bapak,” kata Faik ketika menemani Jokowi beserta rombongannya melihat maket pembangunan bandara, Kamis (29/8/2019).

Faik menjelaskan, bandara itu memiliki banyak kelebihan lain lagi. Di antaranya, landasan pesawat sepanjang 3.250 meter itu bisa didarati pesawat terbesar maupun yang terberat.

“Berbeda dengan di bandara lain, seperti Bali dan Soekarno Hatta (bisa pesawat) terberat dengan batasan muatan. Kalau di sini (YIA) pesawat yang terberat pun bisa (mendarat),” katanya.

YIA diyakini akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi dan mampu mendorong kedatangan turis ke destinasi di sekitarnya.

Kedua provinsi, Jateng dan DIY pun akan merasakan kemajuan destinasi.

Menurutnya, semua karena YIA juga mampu didarati pesawat berbadan lebar.

Selama ini, turis mancanegara yang langsung dari luar negeri hanya lewat 2 penerbangan dengan pesawat kecil dari Singapura dan dari Malaysia, berbeda dengan pesawat berbadan besar yang bisa menampung 400-500 turis.

Faik mengatakan, pihaknya berharap ini sangat menarik bagi negara-negara yang ingin datang sebagai turis nantinya.

“Harapannya pesawat dari Jepang, Korea, Cina, Eropa bisa masuk dengan membawa 400 – 500 turis. Ini sangat bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Faik.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Bandara Internasional Yogyakarta

Dampak ekonomi, menurutnya, sudah dirasakan sejak YIA dibangun pada 2018.

Kulon Progo dianggap yang paling merasakan pertumbuhan ekonomi tersebut, di mana mengalami peningkatan dari 5,4 menjadi 10,4 persen.  

Pengangguran di kabupaten ini juga diklaim berkurang dari 3,7 persen jadi 1,4 persen.

“Karena kita mengerahkan warga sekitar untuk bekerja di sini. Dulu mereka datang ke luar kota, tapi sekarang pekerjaan datang kesini,” kata Faik.

Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X mengungkapkan, Kepala Negara memuji pembangunan YIA.

“(Jokowi) mengatakan sama saya bagus. Pekerjaannya juga bagus. Semoga nanti beliau bersedia kembali untuk melihat interiro yang kami kerjakan. Kontruksi selesai akhir tahun, dan tahun depan Maret selesai,” kata Sultan usai mengantar kepergian Jokowi.

Kepala Negara tidak lama mengunjungi YIA. Setelah 30 menit berkeliling di proyek pembangunan YIA, Jokowi beserta rombongan bertolak dari YIA menuju Purworejo dan Magelang, Jawa Tengah.

Jokowi dijadwalkan melakukan pembangian sertifikat tanah di kedua kota tersebut.

Rencananya pula, kepala negara akan berkunjung ke Borobudur. Semua dijadwalkan berlangsung selama dua hari ke depan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com