Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Pernyataan Ridwal Saidi Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif

Kompas.com - 29/08/2019, 09:57 WIB
Rachmawati

Editor

"You klik saja e-book 'Rekonstruksi Sejarah Indonesia dan Kedatangan Islam'. Ada di e-book itu. Siapa saja yang datang ke rumah kan saya oke saja. Dia (YouTuber) ngobrol-ngobrol, terus tertarik Sriwijaya, Tarumanegara," ujar Ridwan.

 

Dilaporkan ke polisi

Ketua Yayasan Tandi Pulau Erwan Suryanegara mengatakan akan menempuh jalur hukum terkait pernyataan tersebut.

Menurutnya setelah melihat tayangan YouTube, ada dugaan unsur kesengajaan dari pihak pengelola akun untuk mendapat pundi-pundi rupiah dengan menyebarkan video itu.

"Karena ini ada kejahatan yang digolongkan ITE, karena ada yang menyebarkan berita bohong, hoaks, tanpa data-data ilmiah, data valid, kami lihat ada celah ke sana, tentu ke ranah hukum. Tujuan kami adalah agar video yang tidak benar itu nanti dihapus oleh pihak YouTube," kata Erwan setelah menggelar rapat bersama Dinas Kebudayaan Palembang, Selasa (27/8/2019).

Baca juga: Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif, Gubernur Sumsel Anggap Hanya Cari Sensasi

Ia juga meminta agar pengelola kanal tersebut menghapus unggahan video tersebut dan membuat video baru yang menyertakan permohonan maaf mereka.

Sejarawan Sumsel Vebry Al Lintani menyebutkan bahwa ucapan Ridwan merupakan pendapat pribadi tanpa didukung dengan fakta sejarah.

"Kami tidak tahu apa maksud dan tujuannya mengatakan demikian. Menurut saya, itu pendapat pribadi," kata Vebry.

Vebry pun mengungkapkan, berdirinya Kerajaan Sriwijaya bisa dilihat dari prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, dan Telaga Batu. Seluruh prasasti itu sudah ada sejak abad ke-7 Masehi.

Baca juga: Viral Ridwan Saidi Sebut Sriwijaya Fiktif, Akan Dipolisikan hingga Dianggap Cari Sensasi

"Ada juga catatan sejarah peninggalan I-Tsing atau Yi Jing, seorang biksu dari Tiongkok, dalam bukunya Nanhai yang menyebutkan pernah singgah ke Kerajaan Sriwijaya. Artinya jelas ada dan besar (Kerajaan Sriwijaya)," ucapnya.

Sementara itu, terkait rencana pelaporannya ke polisi, Ridwan Saidi tak ingin berkomentar banyak.

"Mengenai rencana orang melaporkan, masak saya mesti tanggapin? Saya enggak mau kasih komentar deh, nanti dibilang begini begitu," ujar Ridwan.

Budayawan Betawi itu mengaku hanya ingin mengomentari masalah ini dari segi keilmuan sejarah. Menurutnya, pernyataan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan fiktif mengandung dasar keilmuan.

"Yang mau saya komentarin tentang materi perdebatan saja. Saya tetap akan penuhi panggilan (jika dipanggil) dan akan tetap bicara dalam konteks keilmuan," jelasnya.

Baca juga: Begini Penjelasan Arkeolog Soal Kerajaan Sriwijaya yang Disebut Fiktif oleh Ridwan Saidi

 

SUMBER: KOMPAS.com (Vitorio Mantalean, Aji YK Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com