Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Ini Sukses Didik Siswa Tidak Gunakan Plastik Sekali Pakai, Caranya?

Kompas.com - 29/08/2019, 08:22 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Ruci Primaharani (17) baru keluar dari kelasnya saat memasuki jam istirahat di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Kota Malang, Rabu (28/8/2019).

Bukan pensil atau buku yang dibawa, Ruci keluar dengan menenteng tumbler.

Ruci lantas menuju ke sebuah kran tempat pengambilan air yang dirancang khusus oleh pihak sekolah. Di sana, Ruci mengantre untuk mengisi tumbler itu dengan air dan meminumnya.

Seluruh siswa yang membutuhkan air minum harus mengambil air di lokasi itu.

Mereka diwajibkan untuk membawa tumbler untuk bekal air minum yang dibutuhkan selama proses belajar mengajar berlangsung.

Baca juga: Risma Akan Susun Perwali Larangan Gunakan Kantong Plastik Sekali Pakai

“Dengan membawa tumbler, kami tidak usah membeli air kemasan botol plastik,” kata Ruci, yang masih duduk di Kelas XII Bahasa.

Alpha Daury (16), siswa kelas XI IPA mengungkapkan hal yang sama. Tumbler yang dibawanya mampu mengurangi sampah plastik di sekolahnya.

“Dengan membawa tumbler, pengeluaran juga lebih sedikit,” imbuh dia.

Tidak hanya tumbler untuk minuman, pihak sekolah juga mewajibkan siswanya membawa tumbler untuk makanan.

Sehingga, ketika membeli makanan di kantin, siswa itu bisa menggunakan tumblernya sebagai wadah tanpa menggunakan wadah plastik.

Humas Adiwiyata SMAN 7 Kota Malang, Dwi Iriani mengatakan, tumblerisasi atau membawa tumbler ke sekolah adalah bentuk gerakan untuk mewujudkan zero sampah plastik.

Gerakan itu dimulai pada tahun 2013, saat sekolah menyadari bahwa sampah plastik yang dihasilkan oleh siswa cukup banyak.

Fasilitator Eco Mapping Indonesia itu mengatakan, pada tahun 2013, pihak sekolah mencoba untuk menghitung sampah plastik yang dihasilkan oleh siswa.

Hasilnya cukup mencengangkan dan berpotensi membuat lingkungan sekolah penuh dengan plastik.

“Mengapa mucul pogram itu karena di kantin sekolah kami masih menjual minuman kemasan,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com