Kebiasaan untuk selalu membawa tumbler dan mengurangi pemakaian plastik sekali pakai di sekolah menular ke keluarga di rumah.
Ruci Primaharani mengatakan, orangtua dan seluruh keluarganya di rumah juga terbiasa membawa tumbler jika bepergian.
Siswa asal Jalan Bunga Kumis Kucing, Kota Malang itu beralasan, dengan membawa bekal air dan makanan di dalam tumbler, dirinya tidak harus membeli minuman atau makanan kemasan plastik jika haus atau lapar.
“Awalnya bawa tumbler keberatan. Tapi, lama-lama juga terbiasa. Maksud dari membawa tumbler akhirnya juga menegerti. Oh, untuk mengurangi sampah plastik. Orangtua dan kakak kalau keluar rumah akhirnya juga bawa tumbler,” kata dia.
Bahkan, keluarganya memiliki tumbler ukuran besar. Jika sedang jalan bersama-sama, keluarganya selalu membawa perbekalan yang banyak.
“Kami ada tumbler yang besar. Disesuaikan kebutuhan. Tapi kalau sudah benar-benar habis, baru beli yang kemasan sekali pakai,” kata dia.
Baca juga: Wali Kota: Banjarmasin, Kota Pertama di Asia Pasifik yang Larang Kantong Plastik
Hal yang sama diungkapkan oleh Aplha Daury. Ayahnya yang merupakan pengemudi ojek online akhirnya juga selalu membawa bekal air dengan tumbler.
Selain untuk mengurangi peredaran sampah plastik, membawa bekal air dengan tumbler juga bisa menghemat penghasilan.
“Karena sering bawa tumbler, pengeluarannya jadi sedikit,” kata dia.
600 ton sampah plastik per hari
Data yang ada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, setiap hari Kota Malang memproduksi 600 ton sampah.
Dari segala jenis sampah, sampah plastik menjadi yang terbanyak dan paling memprihatinkan.
Plt Kepala DLH Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi berharap, masyarakat dapat berperan aktif dalam mengurai persoalan sampah di Kota Malang.
Salah satunya dengan mengolah sampah plastik dan sampah organik sedari awal.
“Setelah bisa memilah sampah, saya juga berharap peran masyarakat dalam mengurangi pemakaian plastik sekali pakai,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.