Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Tertukar Saat Diambil Keluarga, Rumah Sakit Minta Maaf

Kompas.com - 29/08/2019, 06:49 WIB
Robertus Belarminus

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Kejadian tak mengenakan dialami oleh keluarga dari Banjar Babakan Kangin, Gulingan, Badung, pada Selasa (27/8/2019) pagi.

Musababnya, jenazah anggota keluarganya yang akan dikremasi di Krematoriom Cekomaria, ternyata tertukar saat pengambilan di Kamar Jenazah RSD Mangusada, Kapal Badung.

Direktur RSD Mangusada dr I Nyoman Gunarta mengakui bahwa kejadian tersebut ada di rumah sakitnya.

Terkait hal tersebut, ia telah meminta maaf dan permasalahan telah diselesaikan.

Baca juga: Jenazah Satu Keluarga yang Kerangkanya Ditemukan di Banyumas Ditumpuk di Kamar Sebelum Dikubur

"Kami dari Mangusada mengucapakan mohon maaf sebesar-besarnya. Sudah dikembalikan dan artinya yang diambil yang memang betul dari yang tertukar. Yang tertukar juga sudah mengecek," kata dia, Selasa malam.

Kejadian tersebut, diduga karena nama kedua jenazah mirip. Selain itu, petugas kamar jenazah juga tak melakukan pemeriksaan ulang dengan membuka bungkus jenazah untuk dikonfirmasi ke pihak keluarga.

"Memang ada jenazah tertukar karena diperiksa ada dua jenazah yang namanya mirip. Kemudian, pemasangan labelnya tertukar dan tak dicek keluarga," kata dia.

"Kita tak salahkan keluarga. Tapi petugas RS harusnya jenazah dikeluarkan dari freezer pembungkus dibuka dan itu tak dilakukan sehingga keluarga tak cek. Setelah sampai di Cekomaria, baru diketahui ternyata bukan jenazah dari yang di Gulingan," kata dia.

Ia menuturkan, pihak keluarga sudah menerima dan saling memahami. Namun, ia enggan memberikan nama jenazah yang disebut mirip tersebut.

Baca juga: Evakuasi Jenazah di Dalam Sumur Terhambat, karena Bambu Penarik Patah

"Sama-sama memamhami karena keluarga tak mengecek dari freezer karena tertera namanya sudah pas," kata dia.

Pihaknya akan melakukan evaluasi agar kejadian ini tak terulang.

Ia juga masih mempertimbangkan sanksi apa yang akan diberikan kepada petugas jaga.

"Kami akan lihat sejauh mana kesalahan prosedurnya. Pasti ada pembinaan internal kami biar tak terulang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com