Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelisik Jejak Sejarah Samboja dan Sepaku, 2 Kecamatan yang Ditunjuk Jadi Ibu Kota Baru

Kompas.com - 28/08/2019, 19:56 WIB
Zakarias Demon Daton,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Dua lokasi kandidat kuat ibu kota negara adalah Kecamatan Samboja di sisi timur Kota Balikpapan dan Kecamatan Sepaku di sisi barat.

Kedua wilayah ini merupakan pertemuan batas wilayah antara Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar) dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Namun, menurut Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, sebagian wilayah Kecamatan Muara Jawa di Kukar pun masuk wilayah ibu kota negara.

Samboja disebut-sebut menyimpan banyak peristiwa sejarah.

Begitu pula dengan Kecamatan Sepaku di PPU.

Kompas.com menelusuri rekam sejarah Samboja dan Sepaku berdasarkan penuturan dari sejarawan lokal di Kaltim, Muhammad Sarip, Rabu (28/8/2019).

Baca juga: Bukit Soeharto Masuk Wilayah Ibu Kota Baru untuk Direhabilitasi

1. Kecamatan Samboja

Samboja adalah lokasi sejarah singgah tentara sekutu Australia saat menyerang Jepang. Sekutu ingin merebut Kota Minyak Balikpapan, Tarakan dan Sanga-Sanga Kutai Kartanegara.

Perang Pasifik ini terjadi pada 1942-1945. Jepang kewalahan.

April 1945 Sekutu sudah memasuki Samboja. Ada 14 pasukan komando intelejen militer gabungan sekutu bernama SAD Force dan Z Force dari Australia.

Mereka masuk melalui Balikpapan melewati Pantai Tanjung Pamedes sekitar 40 kilometer dari Utara Balikpapan.

Tentara Australia ini bertemu dua nelayan pribumi yang kebetulan tak suka Jepang. Karena Jepang ingkar janji. Awal masuk Jepang menjanjikan kebahagiaan.

Tentara Intel Australia ini diarahkan menuju Pantai Sigagu. Jauh dari pos jaga Jepang di Samboja Kuala.

Lewat dua nelayan ini mampu mengkonsolidasi rakyat lain melawan Jepang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com