Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Ridwan Saidi Sebut Sriwijaya Fiktif, Akan Dipolisikan hingga Dianggap Cari Sensasi

Kompas.com - 28/08/2019, 12:26 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Ketua Yayasan Tandi Pulau, Erwan Suryanegara, mengatakan, tayangan Youtube yang disebarkan pada 23 Agustus 2019 tersebut, menduga ada unsur kesengajaan dari pihak pengelola akun untuk mendapat pundi-pundi rupiah dengan menyebarkan video itu.

Pengunggah video, menurut Erwan, ingin mendapatkan viewer tinggi serta subscriber yang banyak dengan membuat pernyataan kontroversial tentang kerajaan Sriwijaya.

"Karena ini ada kejahatan digolongkan ITE, karena ada menyebarkan berita bohong, hoaks,yang tanpa data-data ilmiah, data valid. Kita lihat ada celah ke sana, tentunya dengan ke ranah hukum, tujuan kita adalah agar video yang tidak benar itu nanti dihapus oleh pihak YouTube,"kata Erwan, usai menggelar rapat bersama Dinas Kebudayaan Palembang, Selasa (27/8/2019).

Baca juga: Sebut Sriwijaya Kerajaan Fiktif, Budayawan Betawi Ridwan Saidi Terancam Dipolisikan

 

4. Perburuan benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Pada bulan Juni 2019, salah satu pemburu benda bersejarah Kerajaan Sriwijaya yang tergabung dalam Komunitas Petualang Metal Detektor Indonesia, Arya mengatakan, sudah mengumpulkan 100 koleksi jejak Kerajaan Sriwijaya.

Benda-benda itu berupa koin, kalung, manik-manik, tombak dan cincin. Dirinya mengaku selain secara manula, dia juga menggunakan metal detektor untuk melacak peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Menurutnya, kebanyakan jejak peninggalan tersebut ditemukan di wilayah Mariana, Kedukan Bukit, Ujung Borang, dan Ujung Kenten, mayoritas lokasi penemuan berada di pinggiran dan di dalam Sungai Musi.

"Dalam memastikan itu peninggalan zaman Sriwijaya atau bukan, saya bertanya dan belajar pada dosen-dosen sejarah di Palembang, atau bertanya pada pemburu lain. Jika asli maka akan saya simpan di rumah," katanya, Selasa (25/6/2019).

Baca juga: Fakta Lengkap Istri Bakar Jasad Suami dan Anak, Mengaku Menyesal hingga Sewa Eksekutor Rp 500 Juta

5. Dianggap cari sensasi 

Budayawan Ridwan Saidi saat diwawancarai, diunggah di akun YouTube Macan Idealis. Ridwan Saidi mengatakan Kerajaan Sriwijaya itu fiktif. Hal itu menuai reaksi keras warganet. Dok. YouTube/Macan Idealis Budayawan Ridwan Saidi saat diwawancarai, diunggah di akun YouTube Macan Idealis. Ridwan Saidi mengatakan Kerajaan Sriwijaya itu fiktif. Hal itu menuai reaksi keras warganet.

Bagi sejumlah sejarawan, pernyataan Ridwan tersebut tidak memiliki bukti kuat. Retno bahkan menganggap hal itu hanyalah sekedar mencari sensasi. 

Mungkin cari sesuatu (sensasi) atau apalah, nggak usah ditanggapi terlalu serius. Apalagi pernyataan itu kan nggak lengkap ya, jadi saya pikir kalau ditanggapi buat capek aja. Kalau tidak mengakui sejarah , sama saja tidak mengakui Indonesia kita dong. Ini juga menghilangkan sejarah Indonesia,” jelas Retno.

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com