Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Medsos: Netizen Milenial Antusias Ibu Kota RI Pindah ke Kalimantan Timur

Kompas.com - 28/08/2019, 10:09 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Keputusan Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur mengundang antusiasme kalangan milenial di media sosial Twitter.

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang mengatakan, sepanjang 1-26 Agustus 2019, antusiasme netizen terhadap isu pemindahan ibu kota cukup besar.

Ada 93.321 percakapan dari 26.435 akun manusia dan 1.731 akun robot yang membahas isu tersebut. Percakapan didominasi kalangan milenial.

“44,5 persen netizen yang merespons berusia 18-25 tahun, sementara 38 persen netizen berusia 26-35 tahun. Isu ini menarik perhatian milenial karena cukup mengejutkan, tidak disangka-sangka dan memberikan mereka imajinasi yang kreatif,” ujar Rustika saat dihubungi Selasa (27/8/2019) malam.

Baca juga: Sri Mulyani dan Susi Pudjiastuti, Menteri yang Dinilai Paling Layak Dipertahankan Versi Netizen

Menurut Rustika, emosi terbesar netizen atas isu tersebut adalah anticipation, surprise, dan trust.

Anticipation berisi percakapan andai-andai bila pindah ibu kota apa yang akan mereka lakukan, harapan, kecemasan, kekhawatiran atas isu pindah ibu kota.

Sedangkan isu surprise lebih banyak dipicu keterkejutan atas keputusan pindah ibu kota. Sementara trust berisi tentang dukungan netizen pada keputusan presiden tersebut.

Menariknya, netizen berusia 18-25 tahun merespons isu tersebut dalam humor dan kreativitas.

“Misalnya, ibu kota boleh pindah, tapi jangan hatimu. Ibu kota boleh pindah tapi ibu-ibu kita tetap akan besanan kan?” ungkapnya.

Sementara itu, netizen berusia 26-35 tahun lebih banyak mengutarakan soal kekhawatiran mereka. Dari sisi persebaran akun yang terdeteksi, percakapan dari berbagai wilayah.

Dari 10 besar, DKI tertinggi, sementara itu terlihat pula akun-akun dari Kaltim cukup aktif men-tweet.

“Isu terbesar yang menjadikan percakapan ini ramai soal di mana sebenenarnya lokasi ibu kota nantinya. Wilayah yang terbanyak disebut adalah Kaltim (19.000 percakapan), Kalteng 13.000, lalu belakangan ini mereka menyebut Papua mungkin lebih baik (3.000 percakapan),” ujarnya.

Baca juga: Mahfud MD Tantang Netizen Buktikan Tudingan Anti-bendera Tauhid, Hadiahnya 10 Juta

Isu terbesar kedua terkait dengan kritikan netizen kepada Jokowi yang khususnya dilakukan lebih banyak dimunculkan oleh akun-akun oposisi pemerintah.

“Dari sisi jejaring percakapan seminggu terakhir, terlihat bahwa sebanyak 55,57 persen jejaring percakapan netizen menolak terhadap pemindahan ibukota, 9,37 persen mendukung, sementara 35,07 netral,” katanya.

Kelompok kontra membahas soal urgensi, anggaran, dianggap tidak menyelesaikan masalah, atau lebih baik membayar utang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com