Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kedatangan Gubernur Papua di Surabaya, Disuguhi Papeda hingga Ditolak Masuk Asrama Mahasiswa

Kompas.com - 28/08/2019, 08:42 WIB
Rachmawati

Editor

Disaat bersamaan terdengan nyanyian Papua Merdeka dari asrama mahasiswa Papua.

Atas pertimbangan keamanan, rombongan kedua gubernur itu pun kembali masuk mobil dan meninggalkan lokasi.

Sementara polisi mencoba menenangkan dan meminta kerumunan wartawan untuk bubar dari depan asrama.

Ikut dalam rombongan tersebut, Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Wisnoe Prasetja Boedi.

Baca juga: Kapolda Jatim: Penghuni Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Tolak Berkomunikasi dengan Siapa Pun

 

4. Gubernur Lukas jadwal ulang bertemu penghuni asrama

Gubernur Papua Lukas Enembe rencananya akan jadwal ulang pertemuan dengan para penghuni asrama mahasiswa Papua di Surabaya.

Lukas mengatakan, para penghuni asrama masih terbawa emosi dari peristiwa sebelumnya.

"Jadi pertemuan ini terlalu cepat, belum ada koordinasi. Mereka masih emosi, nanti saya jadwalkan ulang untuk bertemu," katanya.

Sebelumnya Lukas telah mengirimkan staf dari Provinsi Papua dan Papua Barat untuk menemui penghuni asrama, tapi juga ditolak.

"Bahkan ada orangtua dari salah satu penghuni asrama di depan, tapi penghuni tetap tidak keluar," ujarnya.

Baca juga: Kasus Rasisme di Asrama Papua, Polda Jatim Segera Tetapkan Tersangka

 

5. Ada 42 orang di dalam asrama mahasiswa

Gubernur Papua Lukas Enembe (kiri) dan Gubernur Jatim Khofifah.KOMPAS.COM/A. FAIZAL Gubernur Papua Lukas Enembe (kiri) dan Gubernur Jatim Khofifah.
Gubernur Lukas Enembe mengatakan dari data, ada 42 orang ada di dalam asrama. Namun dia belum mengetahui siapa saja yang ada di dalam asrama, apakah dari mahasiswa atau bukan.

Asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya memang tertutup sejak peristiwa aksi dugaann perusakan bendera merah putih pada 16 Agustus lalu.

Di depan pintu gerbang terpampang spanduk warna putih bertuliskan "Siapapun Yang Datang Kami Tolak" dengan huruf warna merah, "Lepaskan Garuda" dan "Referendum Is Solution".

Beberapa orang yang datang ke asrama tersebut di tolak termasuk Fadli Zon dan rombongan DPR.

Bahkan menurut Lukas, orangtua salah satu mahasiswa yang datang juga ditolak oleh penghuni asrama.

Baca juga: 2 Saksi Lihat 2 Perusak Bendera Merah Putih di Depan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

SUMBER: KOMPAS.com (Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com