SAMARINDA, KOMPAS.com - Pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur memakan wilayah di tiga kecamatan.
Di antaranya, Kecamatan Samboja dan Muara Jawa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kecamatan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Ketiga kecamatan ini adalah kawasan pertemuan batas wilayah sisi barat Kukar dan sisi utara PPU.
"Iya, di tiga kecamatan itu. Samboja, Muara Jawa dan Sempaku," ungkap Gubernur Kaltim Isran Noor, saat tiba di Samarinda, Selasa (27/8/2019).
Baca juga: Mendagri Tegur Gubernur Kaltim karena Hal Ini
Saat mendarat di Bandara APT Pranoto Sungai Siring Samarinda, Isran Noor sudah ditunggu awak media.
Isran baru kembali dari Jakarta setelah konferensi pers bersama Presiden Jokowi soal penetapan ibu kota negara, Senin (26/8/2019).
Kepada awak media, Isran mengatakan, segera berkoordinasi dengan para bupati dan wali kota di wilayah terdekat.
Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Samarinda dan Balikpapan. Langkah koordinasi tersebut dalam rangka menyusun langkah-langkah.
Soal penetapan Pergub seluas 200.000 hektare untuk kawasan khusus non komersial ibu kota negara, Isran masih menunggu kejelasan titik koordinat.
Titik koordinat baru akan ditentukan setelah rapat koordinasi dengan semua kabupaten dan kota terdekat bersama Bappenas. Soal waktu, Isran belum memastikan.
"Kami bahas dulu langkah-langkah bersama bupati dan wali kota," ujar dia.
Dari 200.000 hektare yang disiapkan Bappenas, hanya membutuhkan 40.000 hektare untuk pembangunan induk ibu kota. Setelah itu, diperluas pengembangan dengan prediksi memakan luasan 180.000.
Berikut penelusuran Kompas.com atas tiga kecamatan yang disebut gubernur Kaltim sebagai lokasi ibu kota negara.
1. Samboja
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar menunjuk letak geografis Kecamatan Samboja terletak di daerah khatulistiwa.