Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Peran Tersangka Ibu dan Tiga Anaknya Dalam Kasus 4 Kerangka Manusia di Banyumas

Kompas.com - 27/08/2019, 19:10 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Polisi membeberkan peran empat tersangka kasus pembunuhan yang kerangka korbannya ditemukan di kebun belakang rumah Misem, warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Dalam kasus penemuan kerangka manusia di kebun warga di Banyumas, empat kerangka yang ditemukan merupakan korban pembunuhan.

Identitas empat kerangka tersebut yakni Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46) dan Heri Sutiawan alias Heri (41). Sedangkan satu kerangka berjenis kelamin perempuan adalah anak dari Ratno, yaitu Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22).

 

Sementara empat tersangka pembunuhan empat orang tersebut merupakan ibu dan tiga anaknya. Empat tersangka pembunuhan dan empat korbannya masih bersaudara. 

Baca juga: Temuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Korban Dibunuh dengan Tabung Gas dan Besi

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun menjelaskan peran masing-masing pelaku pembunuhan saat pengungkapan kasus di Mapolres Banyumas, Selasa (27/8/2019).

Menurut dia, berdasarkan keterangan pelaku, pembunuhan direncanakan oleh Irvan Firmansyah (32) dan adiknya Achmad Saputra (27). 

Rencana pembunuhan itu sudah atas sepengetahuan kakaknya, Sania Roulita (37) dan ibunya, Saminah (53).

Rencana pembunuhan dilakukan setelah Irvan terlibat perkelahian masalah harta dengan salah satu korban, Sugiono (46). 

Baca juga: Geger Temuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Ibu dan 3 Anaknya Jadi Tersangka

"Setelah perkelahian dengan Sugiono (46) didiskusikan antara tersangka Irvan dan tersangka Putra, disampaikan kepada ibunya tersangka Saminah untuk menyampaikan niat mereka untuk melakukan pembunuhan terhadap tiga orang korban," kata Bambang saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Selasa (27/8/2019).

Bambang mengatakan, untuk tersangka Irvan dan Putra akan dikenakan Pasal 340 KUHP terkait dengan pembunuhan berencana subsider Pasal 338 terkait dengan pembunuhan, juncto Pasal 55 dan subsider 362 KUHP dengan ancaman seumur hidup atau 20 tahun.

Sedangkan dua tersangka lain yang mengetahui perihal tersebut, yakni Saminah dan Sania, akan dikenakan Pasal 480 KUHP.

Saminah dan Sania tidak terlibat langsung dalam perencanaan pembunuhan, namun ikut menjual sejumlah barang milik korban.

Baca juga: Teka-teki Penemuan Kerangka Manusia dan Hilangnya 4 Anggota Keluarga

"Dia tidak terlibat dalam rangkaian pembunuhan maupun perencanaan, namun dia menjual barang-barang milik korban," ujar Bambang.

Saminah disebut menjual laptop milik salah satu korban. Sedangkan Sania menjual sepeda motor milik korban Supratno (51) dan Vivin Dwi Loveana (22).

Akibat rebutan harta

Tersangka Irvan dihadirkan dalam ungkap kasus penemuam kerangka manusia di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/82/109).KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN Tersangka Irvan dihadirkan dalam ungkap kasus penemuam kerangka manusia di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/82/109).
Seperti diberitakan, kasus pembunuhan  dilatarbelakangi persoalan perebutan harta orang tuanya, Misem.

Tersangka yang merupakan anak kedua Misem sering terlibat cekcok dengan saudaranya Supratno, Sugiono (46) dan Heri (41).

"Beberapa tahun terakhir mereka selalu cekcok terkait dengan penggunaan harta yang merupakan harta milik orangtuanya, Misem," kata Bambang.

Jadi, keluarga tersangka dan keluarga korban selama ini sama-sama tingal di tanah milik Misem yang luasnya 298 meter persegi. Di tanah tersebut berdiri dua rumah. 

Baca juga: Fakta Baru Penemuan Kerangka Manusia di Banyumas, Berpakaian Lengkap hingga Diduga Dibunuh

Rumah pertama yakni rumah Misem yang ditinggali bersama Supratno, Yono, Heri dan Vivin. Sedangkan rumah kedua ditinggali para tersangka, yaitu Minah dan ketiga anaknya, Sania, Irvan dan Achmad.

"Saminah (Minah) sudah membangun rumah di lahan tersebut, dibangunkan mantan suaminya. Ini menimbulkan kecemburuan yang lain. Sekitar 20 tahun lalu sempat datang pihak bank foto-foto rumah (Misem), seperti akan diagunkan. Ini menimbulkan kemarahan Minah dan memicu kemarahan saudara-saudaranya," ujar Bambang.

Menurut Bambang dua tersangka awalnya merencanakan pembunuhan terhadap ketiga korban.

Namun karena khawatir aksinya diketahui, akhirnya Vivin juga dibunuh karena pulang ke rumah setelah tersangka membunuh ketiga korban.

Baca juga: Polisi Lakukan Tes DNA Ungkap Identitas 4 Kerangka Manusia di Kebun Warga di Banyumas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com