Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Rasisme di Asrama Papua, Polda Jatim Segera Tetapkan Tersangka

Kompas.com - 27/08/2019, 13:05 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Jawa Timur sudah memeriksa 16 saksi terkait kasus dugaan rasial terhadap mahasiswa asal Papua saat terjadi insiden pengepungan asrama di Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, pekan lalu.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, dalam waktu dekat dimungkinkan segera akan ada penetapan tersangka.

"Dalam waktu dekat, mungkin besok atau lusa akan ada penetapan tersangka," kata Barung kepada Kompas.com, Selasa (27/8/2019).

Menurut dia, salah satu saksi yang sudah diperiksa adalah korlap aksi Tri Susanti.

Baca juga: Dugaan Ujaran Kebencian, Tri Susanti, Korlap Aksi Perusakan Bendera, Diperiksa 10 Jam

 

Barung menjelaskan, yang bersangkutan telah diperiksa pada Senin (26/8/2019) bersama enam saksi lain.

Pada Sabtu (24/8/2019) polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap 9 saksi, di antaranya saksi dari organisasi kemasyarakatan (ormas), saksi dari Kecamatan Tambaksari, dan masyarakat di sekitar Asrama Mahasiswa Papua.

"Yang diperiksa salah satunya ramai di YouTube. Susi (Tri Susanti) salah satunya," ujar dia.

Mengenai penetapan tersangka, Barung menyebut, Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan akan menyampaikan langsung di hadapan publik.

"Ya, nanti kapolda. Kapolda yang akan menetapkan (tersangka), kapolda yang akan bicara," tutur Barung.

Sebelumnya, Barung mengutarakan, pengungkapan kasus rasialisme dinilai perlu dikedepankan demi kestabilan keamanan pasca-kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat, yang dipicu perlakuan diskriminatif dan tidak adil terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

Terlebih, Presiden Joko Widodo belum lama ini telah memerintahkan Kapolri Jenderal (Po) Tito Karnavian beserta jajarannya untuk menindak oknum pelaku rasisme kepada mahasiswa Papua di Surabaya segera diungkap.

"Polda Jawa Timur akan senantiasa siap untuk menjalankan instruksi Presiden Republik Indonesia," ujar Barung.

Baca juga: Tri Susanti dan 5 Anggota Ormas Diperiksa Terkait Kasus Rasisme Mahasiswa Papua

Kasus dugaan rasialisme terhadap mahasiswa asal Papua sebelumnya viral di media sosial.

Dalam sebuah video terlihat massa mengeluarkan makian bernada rasisme kepada mahasiswa Papua.

Pengepungan dan teriakan rasis ini pula yang menjadi pemicu terjadinya kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com