Sementara warga sekitar lokasi penemuan sampah TV bernama Marolop mengatakan, tv yang diangkat dari dalam parit adalah tv bekas yang sudah lama.
Menurutnya, tv tersebut kemungkinan hanyut dari tempat lain yang tersangkut di lokasi tersebut.
"Itu kan bekas. Tv tabung bentuknya. Sudah nampak lama kali itu. Kurasa itu hanyut dari tempat lain," katanya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II Roy Panagom Pardede mengatakan pihaknya melakukan pengorekan parit dan sungai di beberapa titik sejak 2017 untuk mengantisipasi banjir.
Salah satunya di Sungai Sei Kambing tepatnya di Jalan Tinta - Ayahanda. Pengorekan tersebut dilakukan karena masyarakat terdampak dari kapasitas sungainya yang sempit dan mengecil akibat sampah yang cukup banyak.
Pengorekan atau normalisasi sungai tersebut dilakukan dengan alat berat dan hasilnya lumayan.
Namun demikian, menurutnya pengorekan tidaklah cukup dalam penanganan banjir lantaran bersifat parsial. Sementara, pengendalian banjir seharusnya dilakukan secara menyeluruh.
Selain itu, dalam upaya pengendalian banjir di Kota Medan, pihaknya masih berproses dengan pembangunan bendungan Lau Simeme yang kelak difungsikan sebagai penampung air yang bisa menghindarkan banjir terjadi di Kota Medan.
"Tapi semua itu, harus ada dukungan kesadaran dari masyarakat terhadap sampahnya," pungkasya.
Baca juga: Bukan Sok Jagoan, Ini Alasan Risma Ikut Bantu Atasi Sampah di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.