Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Kecamatan di Pidie Aceh Ingin Bergabung Jadi Kabupaten Pidie Sakti, Ini Alasannya

Kompas.com - 27/08/2019, 11:16 WIB
Raja Umar,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Namun, para pewarisnya tidak ingin Kesultanan Aceh lenyap walaupun Belanda memproklamirkan diri menang. Mereka yang menjaga kesultanan tersebut serta para pewarisnya tinggal di kawasan Keumala dan Lamlo. 

Segera umumkan deklarasi

Menurut Bachtiar, panitia pemekaran Kabupaten Pidie Sakti saat ini sedang mempersiapkan administrasi deklarasi, logo dan lambang Kabupaten yang akan dimekarkan dari Kabupaten Pidie.

"Panitia sedang mempersiapkan administrasi dan berbagai kebutuhan untuk persiapan deklarasi, dalam waktu dekat ini akan ada pertemuan dengan tokoh asal Pidie Sakti baik yang ada di Aceh maupun di Jakarta," ujarnya. 

Baca juga: Selain Wacana Bogor Raya, Bima Arya Dapat Usulan Bogor Gabung Jakarta

Moratorium pemekaran wilayah: butuh dana besar

Kemendagri sebelumnya sudah menegaskan bila sikap pemerintah adalah memoratorium pemekaran daerah. Alasannya, pemekaran daerah butuh dana yang besar.

Hal itu disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar.

"Kami tegaskan bahwa kebijakan pemerintah hingga hari ini adalah moratorium," kata dia di Kantor Kemendagri, Rabu (21/8/2019).

"Satu daerah persiapan otonomi itu kita paling tidak membutuhkan uang Rp 300 miliar sampai Rp 500 miliar per tahun."

Ia menjelaskan, sejak 2014 terdapat 315 daerah yang mengajukan pemekaran kepada Kemendagri. Sejak 2014 Pemerintah membutuhkan biaya yang sangat besar untuk dapat mengabulkan itu semua.

Pembangunan sarana dan prasarana, seperti membangun kantor-kantor pemerintahan, mobil dinas, dan pegawai, harus diperhitungkan.

Baca juga: Bekasi Ingin Gabung Jakarta, Kemendagri: Pemekaran Wilayah Butuh Dana Besar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com