Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Gas dari Kawah Tangkuban Parahu Berbahaya untuk Makhluk Hidup

Kompas.com - 27/08/2019, 11:07 WIB
Putra Prima Perdana,
Khairina

Tim Redaksi

SUBANG, KOMPAS.com- Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI Ignasius Jonan mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu milik Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Selasa (27/8/2019).

Setelah memantau aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu dari seismograf serta meminta hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, Jonan memastikan pihaknya belum bisa menurunkan status waspada atau level II yang saat ini disandang Gunung Tangkuban Parahu.

Menurut Jonan, sejak erupsi freatik pertama yang terjadi pada tanggal 26 Juli 2019 lalu, aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu belum juga reda.

Baca juga: Jonan: Status Gunung Tangkuban Parahu Belum Bisa Diturunkan

"Sudah sebulan sejak 26 Juli 2019 sampai sekarang,  ternyata dari laporan aktivitasnya kurang lebih masih sama," kata Jonan, Selasa pagi.

Lebih lanjut Jonan mengatakan, rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG untuk tidak mendekati Kawah Ratu, kawah utama Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 1,5 kilometer masih tidak berubah.

Bukan hanya letusan freatik yang mengeluarkan semburan asap putih dan abu vulkanik, Jonan mengatakan yang perlu dijauhi oleh pengunjung adalah gas beracun yang tidak berbau dan tidak berwarna.

"Yang paling dikhawatirkan adalah keluarnya gas bersamaan dengan erupsi kecil. Jadi gasnya adalah H2S dan SO2. Ini gas yang tidak ramah makhluk hidup, makanya dikasih pembatasan di radius 1,5 kilometer dari kawah Tangkuban Parahu," bebernya.

Baca juga: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Asap Capai 250 Meter

Jonan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan aktivitas vulkanik gunung Tangkuban Parahu.

Menurut dia, apabila aktivitas vulkanik sudah turun, pihaknya akan segera mencabut status waspada.

"Kami akan terus pantau dari alat monitoring kami. Di sini cukup lengkap, ada GPS, ada seismograf, ada pemantaun gas. Kalau mereda dalam jangka waktu yang kita prediksi tidak timbul lagi, baru kita turunkan statusnya. Tapi sekarng belum bisa diturunkan," katanya.

Dari pengamatan visual Gunung Api Tangkuban Parahu yang dilakukan oleh PVMBG pada Selasa (27/8/2019) sekitar pukul 06.00 WIB, terpantau asap putih tebal masih terlihat keluar dari kawah dengan tinggi sekitar 200 meter dari dasar kawah.

Tinggi kolom abu juga terpantau setinggi 15 meter dari dasar kawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com