Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Deteksi di Kapal Kargo yang Hilang di Laut Maluku Tak Lagi Memancarkan Sinyal

Kompas.com - 27/08/2019, 08:02 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pencarian kapal kargo MV Nur Allya yang dilaporkan hilang kontak di peraiaran Pulau Buru, Maluku, belum juga membuahkan hasil.

Meski telah mengerahkan pesawat milik perusahan penerbangan Susi Air untuk memantau dari udara, namun keberadaan kapal yang mengangkut 25 orang penumpang itu belum juga ditemukan.

Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin mengatakan, ada yang janggal dengan alat pendeteksi sinyal di atas kapal tersebut.

Menurut Muslimin, sebelumnya, kapal itu terakhir terdeteksi berada di bagian utara peraiaran Pulau Buru melalui pancaran sinyal dari kapal tersebut.

Baca juga: Cuaca Buruk, Pencarian Kapal Kargo yang Hilang di Perairan Pulau Buru Dihentikan

“Tapi, saat ini, alat deteksi yang ada di kapal itu tidak lagi memancarkan sinyal,” kata Muslimin, kepada Kompas.com, Senin (26/8/2019).

Dia mengatakan, semua kapal memiliki alat tersebut, karena alat itu sangat penting dalam kondisi darurat.

Melalui pacaran sinyal dari alat tersebut, posisi kapal dapat terdeteksi dan diketahui lokasinya, termasuk titik koordinatnya.

“Semua kapal memiliki alat itu, alatnya kecil saja, ukurannya seperti jeriken lima liter. Sementara sedang kami dalami apakah itu dibuang atau bagaimana,” ungkap dia.

Dia tidak menampik bahwa sebelumnya tim SAR telah dapat mengetahui di mana posisi kapal itu mengalami kehilangan kontak, namun sehari setelahnya pancaran sinyal dari kapal itu tidak lagi bisa terdeteksi.

“Benar, awalnya kapalnya masih memancarkan sinyal sehingga bisa ditentukan titik koordinatnya, namun setelah itu tidak lagi,” kata dia.

Baca juga: Kapal Kargo Bermuatan Nikel Hilang Kontak di Perairan Pulau Buru

Kapal MV Nur Allya yang sedang mengangkut nikel dilaporkan hilang kontak sejak tanggal 20 Agustus lalu.

Kapal yang mengangkut 25 orang itu dilaporkan hilang kontak saat sedang berlayar dari Pulau Weda, Maluku Utara, menuju Sulawesi Tenggara.

Setelah diketahui hilang kontak, operasi pencarian langsung dilakukan.

Tidak hanya operasi laut, operasi melalui udara juga dilakukan dengan mengerahkan pesawat jenis Cassa C 208 B PK-BVK milik perusahan penerbangan Susi Air. Namun, hingga kini hasilnya masih nihil.  

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com