Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengungkap Potensi Bencana di Ibu Kota Baru, Sesar Gempa Aktif hingga Banjir

Kompas.com - 27/08/2019, 06:25 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com — Sudah resmi, lokasi ibu kota negara Indonesia akan pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim), tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Presiden Joko Widodo pun telah menjelaskan sederet alasan terkait pemilihan lokasi tersebut, termasuk tingkat kerawanan terjadinya bencana alam, Senin (26/8/2019).

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertangera, Provinsi Kalimantan Timur," ujar Presiden dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Lalu, benarkah lokasi tersebut aman dari potensi bencana alam? Berikut ini penelusuran Kompas.com terkait potensi bencana di Pulau Kalimantan:

Dilalui 3 sesar sumber gempa aktif

Menurut Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Kalimantan tidak sepenuhnya terbebas dari gempa. Pihaknya bahkan menjelaskan ada 3 sesar yang terdeteksi di wilayah Kaltim.

"Secara geologi dan tektonik, di wilayah Provinsi Kaltim terdapat 3 struktur sesar sumber gempa, yakni Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternostes," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/8/2019).

Lebih jauh lagi, BMKG menjelaskan, Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat terletak di Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur. Sesar tersebut masih menunjukkan tanda-tanda keaktifan.

Sebagai bukti, dalam peta seismisitas, terlihat 2 zona besar ini memiliki aktivitas kegempaan yang cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah ke barat sampai timur.

Baca juga: BMKG Ungkap Adanya 3 Sesar Sumber Gempa di Kalimantan Timur

Potensi banjir mengincar

Seperti diketahui, wilayah Kalimantan Timur juga memiliki risiko rawan banjir. Hal itu terungkap dalam berita di Kompas.com pada 22 Agustus 2019.

Saat itu, Plh Kapusdatin BNPB Agus Wibowo menjelaskan, risiko rawan banjir tersebut berada di Kabupaten Kutai Kartanegara yang menjadi salah satu area ibu kota baru dan Kota Samarinda.

 

Lalu, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), risiko rawan banjir di wilayah ini terdapat di wilayah yang dekat dengan hulu daerah aliran sungai (DAS).

Baca juga: 11 Provinsi Paling Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia

Masalah penggundulan dan kebakaran hutan

Kebakaran di Hutan Lindung Sungai Wain, Balikpapan, Kalimantan Timur.Dok, Humas Pemkot Balikpapan/Tribun Kaltim Kebakaran di Hutan Lindung Sungai Wain, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Selain dua potensi bencana tersebut, Kalimantan Timur juga menyimpan potensi bencana lain, yakni kebakaran dan penggundulan hutan.

Disebutkan, lahan hijau di wilayah ini berkurang cukup signifikan. Penggundulan hutan ini menyebabkan banyaknya banjir yang terjadi di Kaltim.

Potensi bencana lain adalah hutan di provinsi ini pun berkurang akibat pembakaran sehingga menyebabkan asap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com