BATAM, KOMPAS.com - Kasus penyelundupan sabu seberat 30,8 kilogram (Kg) asal Malaysia berlanjut. Empat kurir yang terlibat kini terancam hukuman mati karena sudah beberapa kali melakukan hal serupa.
Hal itu disampaikan Kabag Wasidik Ditresnarkoba Polda Kepri AKBP Charles P Sinaga di Mapolda Kepri, Senin (26/8/2019).
Keempat pelaku kurir narkotika golongan I jenis Sabu jaringan internasional diantaranya Indra Syaril, Suryanto, Petrus Dona serta Nasrul.
Keempatnya kini terancam hukuman mati. Mereka hanya bisa tertunduk lesu menyesali apa yang telah diperbuat mereka.
Bahkan saat ditanya sejumlah wartawan, keempatnya hanya mengaku khilaf dan tidak mau mengulangi apa yang telah diperbuatnya ini.
Baca juga: Sabu 30,8 Kg asal Malaysia Diamankan dari Dalam Drum Bekas Oli
Kabag Wasidik Ditresnarkoba Polda Kepri AKBP Charles P Sinaga mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara keempatnya ini bukanlah pemain baru.
Dan aksi ini sudah berlangsung lima kali dijalankan keempatnya.
Bahkan untuk upah yang didapat keempatnya dalam sekali jalan yakni Rp 15 juta perorang.
"Ini sudah yang kelima kalinya dan sekali jalan mereka mendapatkan upah Rp 15 juta perorang," kata Charles di Mapolda Kepri, Senin (26/8/2019).
Untuk sabu yang dibawa keempatnya, Charles mengaku merupakan Sabu kwalitas terbaik.
Hal ini dibuktikan saat dilakukan pengecekan di laboratorium, sebab hanya dalam hitungan detik hasilnya langsung terbaca dan diketahui.
"Kalau sabu kualitas rendah, hasilnya akan muncul dalam hitungan menit bahkan ada yang lebih. Namun barang yang dibawa keempatnya, langsung muncul dan diketahui hasilnya," jelas Charles.
Baca juga: Awas, Begini Cara Bandar Narkoba Rekrut Mahasiswa untuk Jadi Pengedar di Kampus
Saat ini Charles mengaku pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap 2 pelaku yang merupakan termasuk dalam jaringan keempatnya, yakni Agam Patra dan Piter.
Untuk hasil pengembangan saat ini, diketahui keduanya berada di Malaysia karena saat akan dimulai proses pengiriman, keduanya memang sedang berada di Malaysia.
Karena keduanyalah yang mempersiapkan sabu hingga speed boat yang akan dipergunakan Indra dan Suryanto untuk membawanya dari Malaysia menuju ke Indonesia melalui Batam.